Prancis berhasil membungkam AS 89-79 pada laga perempat final.
REPUBLIKA.CO.ID, DONGGUAN — Kejutan demi kejutan terus mewarnai perhelatan Piala Dunia FIBA 2019. Setelah sebelumnya Serbia dikalahkan Argentina pada babak perempat final dengan skor 87-97, kini giliran juara bertahan Amerika Serikat yang tersingkir. Prancis berhasil membungkam AS 89-79 pada laga perempat final di Dongfeng Nissan Cultural and sports Center, Rabu (11/9).
Dengan kemenangan ini Prancis berhasil melangkah ke Semifinal dan akan menantang Argentina pada Jumat (13/9). Sebaliknya Amerika gagal mewujudkan impian untuk menjadi tim pertama yang memenangkan Trofi Naismith dalam tiga edisi berturut-turut. Dalam dua edisi sebelumnya, AS menjadi kampiun.
Kuarter pertama berlangsung menarik, kedua tim berbagi angka sama 18. Prancis melaju di kuarter dua dengan keunggulan 45-39. Namun AS mampu bangkit di kuarter tiga, dengan tambahan 27 angka dan kemasukan 18 poin, AS berbalik memimpin 66-63. Prancis bangkit di kuarter empat dengan mencetak 26 poin dan hanya kebobolan 13 angka, untuk merebut kemenangan 89-79.
Evan Fourner menjadi penyumbang poin terbanyak untuk Perancis dengan 22 poin. Center Utah Jazz, Rudy Gobert, tampil luar biasa dengan mencetak double-double 21 poin dan 16 rebound. Nando de Colo menambah 18 poin dan Frank Ntilikina mencetak 11 poin.
Pencetak poin terbanyak dalam laga ini dibukukan guard AS Donovan Mitchell dengan 29 poin. Marcus Smart menambah 11 poin serta Kemba Walker mencetak 10 poin.
Prancis memiliki keunggulan 82-78 dengan waktu kurang dari satu menit. AS memiliki kesempatan, memberikan bola kepada Donovan Mitchell yang memutuskan untuk menghadapi Rudy Gobert – rekan satu timnya dari Utah Jazz satu lawan satu. Tampaknya Mitchell berhasil melarikan diri dari center Prancis yang tinggi. Tetapi entah dari mana, Gobert mengulurkan lengannya untuk mendapatkan blok dan melindungi keunggulan timnya. Selain mencetak 21 poin, Gobert mengemas 16 rebound, terbanyak oleh pemain Prancis sejak 1994, plus tiga blok.
AS sebenarnya hanya membuat 11 turn over, tetapi Prancis berhasil memaksimalkannya untuk mendapatkan 22 poin. Sebaliknya, AS hanya mencetak 11 poin dari 12 turn over Prancis.
Prancis kembali ke empat besar dan memiliki peluang besar untuk mengangkat trofi di Beijing sekarang karena mereka telah mengirim juara 2010 dan 2014 ke perebutan peringkat 5-8.
Untuk pertama kalinya sejak 2002, AS tidak akan naik podium. Untuk pertama kalinya sejak 2006, mereka kalah di Piala Dunia, dan untuk ketiga kalinya dalam sejarah kompetisi ini, AS gagal bersinar di Asia (posisi kelima di Filipina pada 1978 dan posisi ketiga di Jepang pada 2006).
Sumber: https://bola.republika.co.id/berita/pxog9o348/kejutan-prancis-depak-amerika-serikat-di-piala-dunia-fiba