Kondisi global bisa terdampak bagi Indonesia yang berpotensi terkena krisis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Selasa (10/9). IHSG menguat 5.513 ke level 6331.726 dari 6326.213. Meski demikian, Valbury Sekuritas memprediksi ancaman krisis global dan perang dagang AS-Cina bisa menjadi sentimen negatif dan berdampak bagi IHSG.
Menurut Valbury Sekuritas, pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen pasar dalam negeri yang terdampak krisis ekonomi dunia. “Kondisi global ini bisa terdampak bagi Indonesia yang berpotensi terkena krisis cukup besar,” ujar Kepala Riset Valbury, Alfiansyah, Selasa (10/9).
Oleh sebab itu, Indonesia perlu mewaspadai risiko resesi ekonomi global pada 2021. Arus investasi dan perdagangan global mengalami perlambatan akibat perang dagang. Ditambah kebijakan moneter The Fed yang lebih longgar demi mendorong ruang pertumbuhan lebih tinggi.
Untuk itu, pemerintah harus melakukan antisipasi sejak saat ini, termasuk membentenginya melalui sinergi fiskal dan moneter. Pemerintah dipastikan melakukan langkah-langkah konkret yang antisipatif dengan melakukan reformasi struktural secara lebih fundamental.
Dalam hal ini, Valbury Sekuritas menggarisbawahi persoalan aturan dan perizinan. Seperti, penurunan restriksi perdagangan (tarif dan nontarif), perizinan FDI yang harus direlaksasi. Serta, peraturan pemerintah daerah yang memberatkan ekonomi juga harus dihilangkan.
“Kecemasan krisis menghantui pelaku pasar yang akan bersikap penuh kehati-hatian tinggi dalam investasi,” kata Alfiansyah.
Selain itu, pergerakan IHSG juga akan mendapatkan tekanan dari kondisi pemerintahan AS. Anggota DPR Demokrat akan mengupayakan pemakzulan dengan memperluas penyelidikan dugaan korupsi Donald Trump.
Sumber: https://republika.co.id/berita/pxligv370/krisis-global-sentimen-negatif-bagi-pergerakan-ihsg
