loading…
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis Anto Prabowo mengatakan, rendahnya tingkat inflasi inti, turunnya volume perdagangan global, dan terkontraksinya business confidence semakin memperkuat keyakinan akan perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara maju (advanced economies).
“Menyikapi hal tersebut, mayoritas bank sentral global mengambil stance yang lebih akomodatif dan diprediksi masih akan berlanjut sampai dengan akhir tahun ini,” ujar Anto di Jakarta, Kamis (26/6/2019).
Baca Juga:
Dia menambahkan, di sisi lain, berlanjutnya penurunan harga komoditas di tengah masih tingginya tensi perang dagang antara AS-China menjadi tambahan risiko ke bawah (downside risk) yang meliputi potensi pertumbuhan perekonomian ke depan, termasuk negara berkembang (emerging markets).
“Kebijakan negara advanced economies yang akomodatif kembali mendorong investor nonresiden masuk ke pasar keuangan emerging markets, termasuk Indonesia,” jelasnya.
Dia menambahkan OJK senantiasa memantau dinamika perkembangan ekonomi global dan berupaya memitigasi dampak kondisi yang unfavourable terhadap kinerja sektor jasa keuangan domestik terutama terkait dengan profil risiko likuiditas dan risiko kredit.
“OJK juga terus memperkuat koordinasi dengan para stakeholder untuk memitigasi ketidakpastian eksternal yang cukup tinggi, menjaga kontribusi sektor jasa keuangan dalam pembangunan, dan menjaga stabilitas sistem keuangan,” tandasnya.
(fjo)
Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1443233/178/ojk-pastikan-stabilitas-sektor-jasa-keuangan-tetap-terjaga-1569466670
