Ratusan warga yang terdampak lahan akan direlokasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rencana pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah (FPS) dalam kota di Sunter akan mulai berjalan pada November 2019. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara rencananya akan merelokasi ratusan warga yang bermukim di wilayah tersebut.
“Hari ini kami sudah membahas soal sistem tata kelola arusnya,” kata Wali Kota Jakarta Utara Sigit Widjatmoko saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Utara usai memimpin rapat audiensi membahas FPS Sunter, Senin (9/9).
Ia beserta jajarannya menerima pemaparan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan perusahaan asal Finlandia yaitu Fortum Power yang ditunjuk sebagai pemegang proyek pembangunan FPS Sunter. Mereka membahas perkembangan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilakukan terkait pembangun FPS Sunter.
Menurut Widjatmokosebelum pembangunan proyek berjalan pihaknya perlu menyelaraskan aset pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang di kawasan tersebut termasuk bagaimana pengaturannya. Dalam pertemuan itu juga dibahas terkait 116 kepala keluarga yang sempat menghuni lahan PT KAI yang masuk dalam kawasan FPS Sunter.
Menurut dia warga yang selama ini bermukim di lokasi yang akan dijadikan FPS Sunter itu akan dipindahkan dalam suatu program khusus untuk itu. Pihaknya akan mengontrol berkala untuk memastikan warga yang terdampak pembangunan FPS Sunter tetap bisa melanjutkan kehidupannya setelah dipindahkan.
“Program ini berbeda dari program sebelumnya hanya melakukan pemindahan. Warga yang dipindahkan dipastikan kehidupannya sama atau lebih baik dari sebelumnya,” kata dia.
CEO PT Jakpro, Faisal Muzakki menyebutkan rencana pembangunan FPSSunter tetap diupayakan selesai sesuai target pada 2022.
Ia mengatakan pengerjaan fisik FPSSunter akan dimulai pada kuartal pertama 2020 sedangkan proses rancang bangun sudah dimulai sejak Juli 2019. “Saat ini pekerja masih melakukan persiapan lahan, pembersihan sisa cor, ini masih masuk dalam persiapan lokasi,” kata dia.
Proyek Fasilitas Pengolahan Sampah aliasIntermediate Treatment Facility (ITF) Sunter merupakan Proyek Strategis Nasionaldan Kegiatan Strategis Daerah yang berada di lahan seluas 3,2 Hektare, yang mampu mengolah 2.200 ton sampah setiap hari dan dapat menghasilkan listrik sebesar 35 MegaWatt per hari.
Pembangunan FPSSunter menghabiskan dana sebanyak 250.000.000 dolar Amerika Serikat dengan komposisi jointventuredengan Fortum 56 persen dan 44 persen milik PT Jakpro.”Setelah tiga tahun COD, direncanakan Jakpro memiliki 51 persen,” kata Muzakki.
sumber : Antara
Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/pxl8wl463/pembangunan-pengolahan-sampah-sunter-dimulai-november-2019