Timika (ANTARA) – Operasi SAR untuk pencarian pesawat hilang, Twin Otter DHC 6 seri 400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Air, di pedalaman Papua sejak Rabu (18/9) akan dilanjutkan pada Sabtu (21/9) dengan melibatkan armada Helikopter Bell milik PT Freeport Indonesia.
Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto kepada Antara di Timika, Jumat, mengatakan pelibatan Helikopter Bell milik PT Freeport tersebut diharapkan dapat membuahkan hasil mengingat lokasi yang diduga sebagai titik kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC itu berada diantara pegunungan tinggi (depan 14.200 kaki dan belakang 12.000 kaki).
Baca juga: Bulog: beras dalam pesawat hilang kontak merupakan bantuan sosial
“Untuk pencarian esok hari keempat operasi SAR, kami akan maksimalkan dengan menggunakan helikopter,” kata Letkol Sugeng.
Pada pencarian hari ketiga, Jumat, Posko SAR yang berlokasi di Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika memberangkatkan enam kali penerbangan menuju lokasi yang diduga sebagai lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC tersebut.
Baca juga: Wabup Mimika akui alam Papua berbahaya bagi penerbangan
Operasi pencarian pesawat hilang kontak tersebut dimulai pukul 05.30 WIT oleh pesawat Susi Air, dilanjutkan oleh pesawat CN 235 milik TNI AU dan kemudian berturut-turut dua pesawat milik PT Carpediem Air yakni pesawat Twin Otter DHC6-400 PK CDJ dan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK CDW.
Pencarian pesawat hilang kontak tersebut berlangsung hingga pukul 16.44 WIT namun tidak juga membuahkan hasil.
Baca juga: Pencarian pesawat hilang di Papua terkendala cuaca berkabut tebal
“Beberapa pesawat yang terbang ke area beberapa kali melakukan manufer di atas itu tapi tidak menemukan pesawat hilang kontak. Makanya untuk memaksimalkan pencarian esok hari, kami akan gunakan helikopter agar bisa turun di tengah-tengah dua tebing yang ada di depan dan belakang itu,” jelas Letkol Sugeng.
Pada Jumat pagi, sempat berhembus informasi di sekitar Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika bahwa lokasi keberadaan pesawat hilang kontak tersebut sudah diketahui berdasarkan foto udara yang dilakukan Pilot maskapai Dabi Air Nusantara.
Seorang warga Suku Amungme bernama Markus Uamang yang ditemui di Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika mengatakan lokasi keberadaan pesawat hilang kontak berdasarkan foto udara Pilot maskapai Dabi Air Nusantara itu berada di sekitaran Kali Amokonogong, dekat Kampung Hoeya, Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika.
“Kelihatannya tempat itu di Amokoneba yang merupakan hutan belantara, dekat Kali Amokonogong. Jaraknya cukup jauh dari Hoeya, persisnya ke arah timur Hoeya menuju Jila,” kata Uamang.
Terkait insiden yang menimpa pesawat Twin Otter PK-CDC tersebut, pada Jumat pagi Komite Nasional Keselamatan Transportasi/KNKT telah mengirim seorang stafnya ke Timika untuk melakukan penyelidikan.
Pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC dinyatakan hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga, Kabupaten Puncak pada Rabu (18/9) pukul 10.56 WIT.
Pesawat tersebut dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan Copilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar membawa serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo yang merupakan anggota Brimob.
Pesawat nahas tersebut diketahui mengangkut beras bulog dari Timika ke Ilaga dengan kapasitas muatan mencapai 1.700 kilogram.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/1072994/pencarian-pesawat-hilang-di-papua-libatkan-helikopter-freeport