KIBLAT.NET, California – Seorang pria di California dengan sengaja menabrakkan mobilnya ke sekelompok pejalan kaki dengan motivasi islamofobia. Pria itu beranggapan sebagian dari mereka adalah muslim.
Isaiah Joel Peoples (34) menghadapi delapan dakwaan percobaan pembunuhan karena melukai delapan orang, termasuk seorang gadis berusia 13 tahun.
Laporan kantor berita AP, yang dikutip Al-Jazeera, Sabtu (27/04/2019), gadis itu mengalami luka paling serius dalam serangan itu. Dia saat ini dalam keadaan koma dengan trauma otak yang parah.
Tiga orang dewasa juga masih dalam perawatan di rumah sakit dengan cedera anggota badan dan tulang patah.
Jay Boyarsky, asisten kepala jaksa agung untuk Santa Clara, menuntutnya dengan hukuman seumur hidup. Dia akan mengajukan tuduhan kejahatan rasial jika disetujui.
"Ada bukti yang sangat mengerikan dan mengganggu bahwa setidaknya satu atau dua dari korban ini menjadi sasaran berdasarkan pandangan terdakwa tentang ras atau agama mereka," katanya.
Phan Ngo, kepala Departemen Keamanan Umum Sunnyvale, mengatakan bahwa Peoples tidak menunjukkan penyesalan setelah menabrakkan mobilnya.
"Dia menargetkan para korban berdasarkan ras mereka dan keyakinannya bahwa mereka muslim. Kami akan memberikan dukungan kepada komunitas kami yang beragam," tulisnya di Twitter.
"Sama sekali tidak ada toleransi untuk kebencian di komunitas kami."
Saksi Don Draper berkata ketika dia berjalan ke mobil Peoples setelah dia jatuh, dia menemukan pengemudi itu bergumam, "Terima kasih, Yesus. Terima kasih, Yesus."
Keluarganya mengatakan kepada AP bahwa Peoples, seorang veteran perang Irak, mengalami gangguan stres pasca-trauma setelah bertugas di Irak.
Pengacaranya, Chuck Smith, menglaim bahwa tindakan kliennya tidak disengaja. Ia berdalih bahwa Peoples mengalami gangguan mental.
Menurut FBI, kejahatan rasial meningkat setidaknya 17 persen di Amerika Serikat pada 2017, dengan 7.175 kejahatan rasial yang terdokumentasi. Setidaknya 15 darinya mengakibatkan kematian.
Pusat Hukum Kemiskinan Selatan (SPLC) juga telah mendokumentasikan peningkatan tajam terkait insiden kebencian setelah pemilihan Presiden Donald Trump pada November 2016, dengan jumlah kelompok kebencian aktif memuncak pada tertinggi sepanjang masa 1.020 pada 2018.
Sumber: Al-Jazeera
Redaktur: Ibas Fuadi
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/04/28/usai-tabrak-pejalan-kaki-pria-california-ucapkan-terima-kasih-yesus/