Berita Bola – Gelandang Manchester City dan timnas Jerman Ilkay Gundogan mengungkapkan, ia harus berkonsultasi dengan seorang psikolog setelah menjadi korban perundungan rasisme.
Ilkay Gundogan dan bintang Arsenal Mesut Ozil menjadi sasaran ejekan para penggemar Jerman selama laga persahabatan pra-Piala Dunia melawan Austria. Hal itu terjadi setelah tersebarnya foto bersama mereka dengan Presiden Turki, Recip Tayyip Erdogan, di Kedutaan Turki di London, bulan Mei lalu.
Gundogan dan Ozil keduanya lahir di kota Jerman, Gelsenkirchen, memiliki garis keturunan Turki.
Gundogan khususnya menarik kecaman di seluruh Jerman – termasuk dari politisi terkemuka di negaranya – setelah ia memberi Erdogan jersey Manchester City yang ditandatanganinya dengan pesan pribadi yang berbunyi: "Dengan penuh hormat untuk presiden saya."
[embedded content]
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman WAZ, Gundogan mengatakan: "Saya melakukan percakapan singkat dengan psikolog tim nasional. Saya ingin melihat apa yang bisa dia berikan untuk menolong saya. Tapi saya pikir tak akan ada yang bisa membantu saya dengan ini (pelecehan rasisme)."
"Jika Anda begitu diserang oleh banyak orang, dicemooh oleh penggemar Anda sendiri dan dihina oleh seorang politikus Jerman, maka Anda akan khawatir. Tetapi saya tidak ingin melarikan diri. Saya ingin menghadapi situasi itu," tegas gelandang berusia 27 tahun tersebut.
Berbeda dengan Gundogan, Ozil sudah memutuskan pensiun dari sepakbola internasional setelah mengklaim "Jika kami menang, saya orang Jerman. Jika kami kalah, saya adalah imigran."
Gundogan juga percaya bahywa Manchester City akan memenangkan gelar juara LIga Inggris sekali lagi berkat peningkatan kedewasaan yang mereka alami.
Pemain asuhan Pep Guardiola sangat dominan dalam perjalanan mereka ke gelar Premier League musim lalu, tetapi tersingkir oleh Liverpool di delapan besar di Eropa.
Gundogan yang telah membantu City mengklaim tujuh poin dari tiga laga liga mereka musim ini, merasa The Citizens dapat memenangkan Liga Champions musim ini.
[embedded content]
"Saya bermimpi memenangkan gelar Liga Champions bersama Manchester City dan trofi juara bersama dengan timnas Jerman," tuturnya kepada surat kabar Jerman, WAZ.
"Di Manchester musim lalu kami merasa bahwa kami siap untuk itu (meraih gelar Liga Champions). Namun itu tidak cukup. Tahun ini perasaan kami belum berubah."
"Saya percaya bahwa kami bahkan sedikit lebih matang. Kami memiliki potensi untuk menjadi pemenang Liga Champions."
Ikuti perkembangan berita seputar sepak bola hanya di Gilabola.com