VIVA – Penyelenggaraan Asian Games XVIII/2018 yang sedang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang dinilai sukses berkat birokrasi, serta struktur organisasi penyelenggaraan yang ringkas.
Menurut ahli manajemen Rhenald Kasali, kesuksesan itu tak lepas dari terobosan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang melakukan penyederhanaan itu saat pertama kali menjadi Ketua Dewan Pengarah Asian Games di awal 2017.
“Asian Games ini bisa berhasil karena perbaikan manajemen. Ketika Pak JK ditunjuk 1,5 tahun lalu untuk memimpin ini, dan beliau menyederhanakan manajemennya,” ujar Rhenald usai bertemu JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta,
Rhenald menyampaikan, sebelumnya, ada struktur birokrasi yang rumit dalam persiapan penyelenggaraan pesta olahraga terbesar antarbangsa-bangsa se-Benua Asia. Struktur itu mencakup INASGOC, KONI, serta gabungan dari sejumlah kementerian dan lembaga.
“Dulu itu ada empat layer (lapisan birokrasi penyelenggaraan Asian Games),” ujar Rhenald.
Lihat Juga
Setelah itu, Rhenald menyampaikan, JK memutuskan struktur birokrasi benar-benar diperingkas. Teknis penyelenggaraan menjadi sepenuhnya kewenangan INASGOC, kemudian pembinaan atlet dan upaya peningkatan prestasi kontingen Indonesia menjadi kewenangan KONI yang meneruskan dana yang mereka terima ke masing-masing pengurus cabang olahraga.
“Uang pun hanya dianggarkan ke sana (INASGOC dan KONI). Ini juga yang membuat para atlet bergairah (untuk berlatih dan bertanding),” ujar Rhenald.
Lebih lanjut, menurut Rhenald, keputusan JK 1,5 tahun lalu saat ini sudah menampakkan hasilnya. Menjelang penutupan Asian Games pada 2 September 2018, tidak terdengar ada masalah berarti dalam penyelenggaraan Asian Games. Selain itu, kontingen Indonesia juga tercatat menorehkan prestasi yang paling gemilang, meraih 23 medali emas hingga Selasa siang, 28 Agustus 2018.
“Indonesia bisa meraih 22 medali emas sampai hari ini. Mungkin bisa bertambah lagi. Bisa 25 barangkali. Mudah-mudahan. Kita doakan,” ujar Rhenald.