Palembang – Ribuan siswa sekolah sudah dikerahkan untuk meramaikan Asian Games 2018 di Palembang. Tapi beberapa venue masih sepi penonton, kursi kosong banyak terlihat.
Palembang menjadi salah satu tuan rumah Asian Games 2018, bersama Jakarta. Beberapa cabang olahraga dipertandingkan di Kota Pempek ini. Di antaranya sepakbola putri, menembak, dayung, sepaktakraw, voli pantai, tenis, boling, panjat tebing, dan roller sport (sepatu roda dan skateboard).
Laga sepakbola putri adalah yang membuka rangkaian penyelenggaraan Asian Games 2018 Palembang di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring Sport City (JSC), 16 Agustus lalu. Hingga 10 hari penyelenggaraan, terlihat Asian Games 2018 Palembang masih sepi peminat.
Foto: Yanu Arifin/detikSport |
Alih-alih penonton umum, tiap venue lebih banyak diisi undangan anak-anak sekolah, baik tingkat SMP dan SMA. Mereka memang sengaja dididatangkan guna meramaikan JSC.
Staff khusus President INASGOC, Nirmala Dewi, kepada detikSport, mengungkapkan pihaknya kesulitan meramaikan Asian Games 2018 di Palembang.
“Ya memang anak-anak sekolah sengaja diundang, tujuannya untuk memberi edukasi bagaimana melihat perjuangan atlet-atlet Indonesia meraih medali,” jelas Nirmala.
“Supaya mereka dapet visualnya, bisa lihat secara langsung, jadi memang di sekolah-sekolah diharapkan mengirim siswanya secara gratis untuk masuk, tujuannya kan untuk meramaikan juga,” kata Nirmala lagi.
Nirmala menjelaskan, setiap hari kurang lebih 3.000 anak sekolah dari berbagai sekolah di sekitar Palembang didatangkan ke JSC. Hal itu dilakukan sejak pertama kali Palembang menggelar pertandingan Asian Games 2018.
Namun strategi itu masih belum mampu meramaikan venue-venue di semua cabang olahraga lantaran masih banyak area tribun yang kosong.
“Kami melihat kan salah satu antisipasinya diramaikan dengan anak sekolah, kemudian juga kalau pertandingan Indonesia mudah-mudahan banyak (peminatnya),” jelasnya.
“Tapi kalau negara-negara lain yang datang ya official dan atlet mereka yang bisa nonton. Tapi kami usahakan juga anak-anak sekolah tetap bisa meramaikan meski bukan tim kami (Indonesia) yang berjuang di situ,” harapnya.
<!–
[Gambas:Sportradar]
–>
(yna/din)