KIBLAT.NET, Kabul – Selama bulan Januari 2019, 793 orang yang bekerja di berbagai pos pemerintahan Afghanistan beralih mendukung dan bergabung dengan Imarah Islam atau Taliban. Hal ini dikemukakan oleh Komisi Ceramah, Bimbingan dan Rekrutmen Imarah Islam.
"Mereka juga membawa berbagai jenis persenjataan, radio komunikasi, dan peralatan militer lainnya bersama mereka," kata Komisi di situs resmi Taliban, Alemarah pada Jumat (08/02/2019).
Taliban menambahkan, mereka yang bergabung telah bersumpah untuk memutuskan semua hubungan dengan musuh-musuh Islam dari luar maupun dalam, serta memperkuat rakyat dan Mujahidin Afghan untuk membersihkan negara dari penjajahan dan korupsi.
"Mereka juga bersumpah untuk membangun pemerintahan Islam murni yang dapat diterima oleh semua warga Afghanistan," kata Komisi.
Para pejabat Komisi Ceramah, Bimbingan dan Rekrutmen menyambut hangat mereka dan memberikan hadiah. "Langkah mereka adalah langkah menguntungkan bagi Afghanistan," kata Komisi itu.
Taliban dianggap menerapkan aturan Islam yang sangat ketat di sebagian besar wilayah Afghanistan sejak 1996 hingga akhir 2001. Beberapa pekan pasca serangan 11 September 2001, AS melakukan invasi besar-besaran ke Afghanistan dengan dalih mengejar Usamah bin Ladin yang mendapat perlindungan Taliban.
Taliban merespon dengan meninggalkan ibukota Kabul untuk menyusun strategi gerilya menghadapi pasukan pendudukan asing yang bersekutu dengan oposisi lokal, Aliansi Utara. Setelah 17 tahun berlalu, strategi Taliban terbukti membuat pasukan penjajah asing kehilangan banyak sumber daya dan mulai kelelahan.
Selama 17 tahun itu pula, Taliban dengan sabar dan ulet terus berperang dalam rangka mengusir pasukan penjajah asing, dan untuk mengalahkan pemerintah Kabul yang didukung Barat. Laporan terakhir menunjukkan, kontrol pemerintah atas negaranya menurun akhir tahun lalu, dalam hal wilayah dan populasi.
Reporter: Ibas Fuadi
Editor: M. Rudy
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/02/10/dalam-1-bulan-793-pegawai-asn-afghan-bergabung-dengan-taliban/