KIBLAT.NET, Padang – Dosen mata kuliah Inggris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Hayati Nur Safitri akhirnya resmi diberhentikan sebagai pengajar. Pemecatan Hayati sebagai dosen berawal ketika dirinya ditegur karena menggunakan cadar saat mengajar.
"Mengenai kronologi pemecatan, pada awalnya kita tahu bersama bahwa saya telah ditegur karena telah menggunakan pakaian bercadar," kata Hayati kepada Kiblat.net, Rabu (27/02/2019).
Hayati mengungkapkan bahwa dirinya tetap kokoh mempertahankan cadar karena tidak ada alasan jelas dari pimpinan terkait pelarangan itu.
"Tidak jelas apa dalil, kenapa saya harus membuka cadar. Akhirnya saya belum siap untuk membuka cadar, akhirnya saya tetap istiqomah tidak membuka cadar saya," ujar Hayati.
Setelah mendapatkan teguran, Hayati dipanggil oleh pimpinan IAIN di rapat Dewan Kehormatan Dosen untuk dimintai kejelasan mengenai alasan dirinya memakai cadar. Karena tetap dengan pendiriannya tidak melepas cadar, Hayati pun dinonaktifkan sebagai dosen.
Namun, Hayati merasa ada yang ganjil dari surat tersebut, karena isinya menyatakan bahwa dirinya dinonaktifkan lantaran tidak efektif dalam menunaikan kewajibannya sebagai dosen.
"Alasannya janggal, nonaktif itu karena ditulis saya tidak efektif dalam pengajaran," ujarnya.
Mengenai hal itu, Hayati sempat bertanya kepada mahasiswanya, apakah cadar yang ia kenakan mengganggu proses berjalannya kegiatan belajar mengajar. "Jawaban para mahasiswa adalah, umumnya para mahasiswa ternyata mendukung (cadar)," tambahnya.
Setelah beberapa bulan dinonaktifkan sebagai dosen bahasa Inggris, akhirnya Hayati resmi diberhentikan pada hari Rabu, 20 Februari 2019. Alasan yang disebutkan adalah pelanggaran disiplin karena sudah 67 hari tidak mengajar.
"Padahal sebenarnya kasusnya kasus bercadar," pungkasnya
Reporter: Haikal
Editor: M. Rudy
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/02/28/disebut-indisipliner-dosen-hayati-saya-dipecat-karena-bercadar/