KIBLAT.NET, Moskow – Rusia mendesak Turki memainkan perannya dalam implementasi kesepakatan Sochi soal Idlib. Dalam kesepakatan itu, Moskow dan Ankara sepakat memerangi kelompok "ektremis" di Idlib dan sepakat mengkategorikan Hai'ah Tahrir Al-Syam (HTS) organisasi "teroris"
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, Kamis (07/01), mengatakan Moskow ingin Turki "melakukan lebih banyak" untuk menghadapi para ekstremis di provinsi Idlib. Hal itu sebagai tuntutan yang harus dipenuhi dalam janji yang ditandatangani di Sochi, tahun lalu.
Zakharova memperingatkan bahwa "para teroris" di Suriah sedang mempersiapkan serangan untuk mengambil kendali atas zona de-eskalasi.
Desakan ini dikeluarkan beberapa hari setelah Kementerian Luar Negeri Rusia mengkonfirmasi bahwa situasi di Idlib memburuk dengan cepat dan. Wilayah itu hampir seluruhnya di bawah kendali para militan dari apa yang disebut HTS.
Pekan lalu, juru bicara Kremlin mengatakan bahwa perjanjian Rusia dengan Turki untuk mengurangi eskalasi di Idlib, Suriah utara, "belum sepenuhnya dilaksanakan" oleh pihak Turki. Hal itu menambah kekhawatiran Moskow dan Damaskus.
Menurut perjanjian yang ditandatangani di Sochi pada 17 September, zona demiliterisasi 15 hingga 20 kilometer akan dibangun di garis wilayah kontrol oposisi dan rezim. Menurut rencana, pembentukan zona tersebut sudah selesai.
Namun HTS bergerak merebut wilayah-wilayah oposisi dukungan Turki, yang menjadi kekuatan di lapangan untuk menerapkan kesepakatan itu. HTS sendiri menyatakan menolak kesepakatan Sochi itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Turki dan Iran minggu depan pada pertemuan puncak di Sochi, Rusia selatan, di mana mereka diperkirakan akan membahas masalah Suriah.
Sumber: Sky News Arabia
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/02/08/kontrol-hts-atas-idlib-kian-luas-rusia-salahkan-turki/
