KIBLAT.NET, Jakarta – Peniliti media, Wisnu Prasetya Utomo meminta negara hadir dalam konteks mengatur untuk memecah konsentrasi kepemilikan media itu. Ia menilai, langkah ini perlu agar menghadirkan informasi yang baik tanpa dimonopoli.
"Sehingga dengan regulasi yang berpihak pada indipendensi, maka publik bisa mendapatkan asupan informasi yang bagus bagi demokrasi kita," katanya dalam dialog Oligarki Media, Sayonara Demokrasi Kita ? di Gedung Yayasan Lembaga Hukum Indonesia di Jakarta Pusat, Jumat, (22/2/2019).
Dia menjelaskan dalam konteks oligarki media akan menimbulkan efek buruk bagi kualitas informasi yang ada. Hal itu dilihat dari tahun 2014 hingga pemilu 2019, efek monopoli informasi jelas terlihat. Sehingga pembaca terkonsentrasi oleh sajian informasi yang sudah dimonopoli.
"Mestinya regulator media Dewan Pers dan Komisi Penyiaran bisa jauh lebih tegas menegakkan aturan. Sebab yang lebih penting adalah menyediakan informasi yang berimbang bagi publik. Meskipun media dimiliki oleh segelintir orang tadi," ujarnya.
Menurutnya, perlu juga adanya media alternatif agar menjadi penyeimbang informasi. Walaupun dalam bersaing dengan media mainstream masih sulit karena dilihat dari infrastruktur media tersebut. Namun, kata dia, paling tidak media alternatif ini bisa mengakumulasi hal- hal yang sifatnya strategis melalui media sosial.
"Persoalannya bagaimana menjaga independensi wartawan yang memang cukup sulit, karena berada dalam struktur media besar. Paling tidak solusinya kawan-kawan bisa bergabung ke dalam serikat pekerja media agar posisinya tidak rentan," sarannya.
Wisnu mengatakan di satu sisi sejak reformasi ternyata birokrasi melakukan pembusukan terhadap lembaga penyiaran publik negara yang kita punya, TVRI dan RRI. Pembusukan itu dibiarkan sehingga mengakibatkan kondisi di mana hidup segan mati pun tak mau.
"Semestinya TVRI dan RRI harus memiliki infrastruktur yang cukup kuat. Padahal apabila ada upaya memaksa negara merevitalisasi lembaga penyiaran publik ini, maka bisa menjadi alternatif sebagai media informasi yang strategis dan menarik. Revitalisasi inilah yang harus segera kita dorong," tukasnya.
Reporter : Hafidz Syarif
Editor: Izhar Zulfikar
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/02/23/oligarki-media-timbulkan-efek-buruk-bagi-kualitas-informasi/