Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

Turki Memilih antara Rudal Patriot AS dan S-400 Rusia

KIBLAT.NET, Istanbul – Ketegangan antara Amerika Serikat dengan Turki semakin bertambah setelah Ankara memutuskan untuk membeli sistem rudal pertahanan udara Rusia. Ankara bertekad untuk menyelesaikan akuisisi $ 3,5 miliar dan mengaktifkan S-400 pada Oktober.

Kendati demikian, Turki juga membuka diri untuk pembelian rudal Patriot tingkat lanjut dari AS. Kementerian pertahanan mengatakan, negosiasi masih berlangsung mengenai biaya, transfer teknologi, dan periode pengiriman.

Anggota NATO, Turki, telah lama mengandalkan baterai Patriot AS untuk pertahanan udaranya. Selain berupaya mendapatkan sistem rudalnya selama bertahun-tahun.

Negara-negara NATO -khususnya AS- memandang pembelian peralatan buatan Rusia oleh Turki tidak sesuai dengan sistem yang diandalkan oleh aliansi. Sikap AS ditegaskan Wakil Presiden Mike Pence dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich.

"Kami tidak akan berpangku tangan sementara sekutu NATO membeli senjata dari musuh kami. Kami tidak dapat menjamin pertahanan Barat jika sekutu kami tumbuh bergantung pada Timur," kata Pence.

S-400 untuk Melawan Ancaman Regional

Turki mengatakan perlu pertahanan alternatif untuk menghadapi ancaman regional. Turki akan menasionalisasi sistem Rusia dengan mendesain ulang perangkat lunaknya.

Para pejabat Turki menuduh AS mempolitisir pembelian setelah ketegangan muncul. Terutama terkait konflik di Suriah dan dukungan Washington bagi milisi YPG Kurdi dalam perang melawan ISIS.

Turki menganggap YPG -yang telah dipersenjatai dan dilatih AS dan merupakan sekutu utamanya di Suriah- sebagai "kelompok teroris".

Murat Aslan, seorang analis pertahanan Turki dan mantan perwira militer, mengatakan persenjataan pertahanan negara-negara Baltik dan Eropa Timur mengadopsi sistem Rusia, termasuk radar dan mekanisme pendukung. Dia mempertanyakan keberatan AS terhadap pembelian S-400 Rusia.

"Mengapa tidak? Turki telah mulai mengadakan sistem pertahanan udara AS tetapi pihak AS yang menuntut harga yang sangat tinggi, persyaratan, dan ada kekhawatiran atas kemungkinan veto oleh Kongres [AS]," katanya.

Aslan mengatakan bahwa pernyataan tentang "interoperabilitas" antara sistem pertahanan Barat dan Timur tidak berdasar.

"Kesepakatan dengan pemerintah Rusia tidak melarang patch lebih lanjut dari perangkat lunak yang dapat dimodifikasi Turki, sesuai dengan standar nasional dan NATO."

"Ini adalah masalah vital tidak hanya untuk NATO, tetapi juga untuk aset penerbangan Turki. Oleh karena itu mendesain ulang perangkat lunak sistem akan sepenuhnya membuat S-400 dapat dioperasikan dengan sistem NATO," katanya.

Beberapa insinyur pertahanan mengatakan Turki dapat mendesain ulang perangkat lunak hanya untuk bagian-bagian yang diberikan akses oleh Rusia. Membangun perangkat lunak yang sepenuhnya "asli" untuk mengendalikan S-400 adalah mustahil.

Masalah ini masih sangat politis dan militer Turki dan pejabat teknologi menolak berkomentar ketika ditanya oleh Al Jazeera.

Motif Politik di Balik Penjualan Patriot AS 

Seorang pejabat senior AS, mengatakan Kongres AS tidak akan menyetujui paket penjualan Patriot ke Turki kecuali jika membatalkan kesepakatan S-400 dengan Rusia. Tetapi kedua belah pihak telah bekerja pada solusi alternatif.

Ketika ditanya tentang Yunani -anggota NATO lain yang membeli sistem S-300 Rusia pada pertengahan 1990-an- pejabat AS memandang bahwa status Rusia pada saat itu berbeda.

"(Rusia) saat itu tidak menginvasi dan merebut wilayah kedaulatan tetangganya," katanya, menunjuk pada aksi militer Moskow di Georgia dan Ukraina dalam dekade terakhir.

"Kami juga tidak memiliki program F-35 (jet tempur) yang sedang berjalan pada saat pengoperasian sistem S-300 akan membuat keamanannya dipertanyakan."

Aslan mengatakan hegemoni AS di industri pertahanan sedang menurun dan sistem pertahanan udara Rusia lebih berkualitas.

"Tujuan utama Amerika Serikat adalah agar negara mana pun, sekarang Turki, bergantung pada aset militer AS untuk menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak," katanya.

Sumber: Al-Jazeera
Redaktur: Ibas Fuadi

Sumber: https://www.kiblat.net/2019/02/21/turki-memilih-antara-rudal-patriot-as-dan-s-400-rusia/


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2