KIBLAT.NET, Putrajaya – Ketua Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Mohammad Azmi Abdul Hamid mengungkapkan bahwa narasi islamofobia bukanlah sesuatu yang baru. Dia memaparkan, agenda tersebut sudah ada sejak tahun 1970.
"Sebenarnya kalau istilah islamofobia tercipta 1970 dari sebuah naskah akademik tentang islamofobia. Kemudian menjelang era 80an dan 90an semakin menguat. Maka ini bukan barang baru yang keluar pasca 911," katanya kepada Kiblat.net di Auditorium JAKIM, Putrajaya, Malaysia pada Sabtu (24/03/2019).
Ia juga mengungkapkan bahwa islamofobia sudah masuk dalam agenda pemerintah Amerika Serikat. Bukan lagi di pinggir, tapi sudah di inti pemerintahan.
Maka, ia menekankan bahwa untuk menghilangkan islamofobia dapat dilakukan oleh sejumlah pihak. Pertama para ahli pemikir, ulama, cendekiawan. Kedua, media. Dan ketiga para ahli politik.
"Mereka-mereka ini harus kita jernihkan bahwa kita sedang menghadapi ajakan untuk membenci Islam. Mereka harus mencontohkan Islam yang sebenarnya," tuturnya.
Akan tetapi, ulama yang akrab dengan sapaan Cikgu Azmi ini menyayangkan bahwa di dalam Islam sendiri ada orang sekular, liberal dan pluralis.
"Orang-orang tersebut yang justru tidak menunjukkan Islam yang sebenarnya," pungkasnya.
Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: M. Rudy
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/03/24/islamofobia-tidak-lahir-pasca-serangan-11-september/