Pondok pesantren memiliki potensi besar dalam penyediaan sumber daya manusia kompeten, yaitu para santri yang berkualitas, ulet, sabar, jujur dan tekun
Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan hingga saat ini, pihaknya telah membina sebanyak 22 pondok pesantren dengan lebih dari 3.000 santri telah diberikan pelatihan produksi, serta motivasi kewirausahaan.
“Cakupan ruang lingkup pembinaan kami, di antaranya pelatihan produksi dan bantuan mesin atau peralatan di bidang olahan pangan dan minuman (roti dan kopi), perbengkelan roda dua, kerajinan boneka dan kain perca, konveksi busana muslim dan seragam, daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair,” kata Gati lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Gati menyebutkan, berdasarkan sensus Kementerian Agama di tahun 2014-2015, jumlah pondok pesantren di Indonesia diperkirakan sebanyak 28.961 yang tersebar di seluruh provinsi dengan jumlah keseluruhan santri lebih dari 4 juta orang.
Dari total 28.961 pondok pesantren, sekitar 23.331 pondok pesantren (80 persen) di antaranya tersebar di empat provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten.
"Pondok pesantren memiliki potensi besar dalam penyediaan sumber daya manusia kompeten, yaitu para santri yang berkualitas, ulet, sabar, jujur dan tekun," pungkasnya.
Gati menambahkan, tujuan dari kegiatan Santripreneur adalah menumbuhkan wirausaha baru di kalangan para santri, sehingga santri dapat menciptakan usaha-usaha baru di bidang industri.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/814624/kemenperin-bina-3000-santri-jadi-wirausaha-baru