Karakter harus dibentuk sejak dini agar anak tumbuh menjadi orang berbudi pekerti
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO — Karakter seorang anak harus dibentuk sejak dini agar dapat tumbuh menjadi individu yang baik dan berbudi pekerti luhur. Demikian diungkapkan psikolog Ketti Murtini.
“Sesuai teori psikologi, masa emas adalah masa lima tahun pertama dari kehidupan manusia. Di periode emas itu pembentukan karakter seorang anak harus sudah dimulai,” katanya di Purwokerto, Jumat (3/5).
Dari situ, kata Ketti, bisa tergambar pentingnya pendampingan orang tua kepada anak mereka sejak usia dini atau balita. “Sifat itu bawaan. Tapi karakter adalah hasil dari proses pembelajaran secara terus menerus. Karena itu sangat penting anak usia dini mendapatkan kesempatan dan hak untuk mendapat bimbingan dan contoh dari orang tua di sekitarnya,” jelas psikolog dari Metafora Consulting Therapy Training Education ini.
Hal itu akan menjadi dasar perilaku dan pemikiran seorang anak sepanjang hidupnya. “Kalau tidak dibentuk sejak kecil, pembentukan karakter anak akan jauh lebih sulit dan dikhawatirkan akan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif. Misalnya anak melihat contoh kekerasan pasti lama-lama akan meniru seperti itu. Karenanya harus ditanamkan karakter baik sejak dini,” ungkapnya.
Pendidikan karakter yang utama adalah perilaku sopan santun, kejujuran, keimanan, dan bisa bergaul dengan siapa saja. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu peran keluarga sebagai wahana pertama dan utama pembentukan karakter seorang anak.
“Karakter seorang anak harus dibentuk karena tidak muncul dengan sendirinya. Karena itu orang tua bertugas untuk memberi contoh dan menjadi teladan sehingga dengan berjalannya waktu anak tumbuh sebagai individu yang baik,” kata Ketti. Selain orang tua, lingkungan terdekat, sekolah, dan pemerintah juga memiliki peran strategis untuk mendukung pendidikan karakter anak.
Sumber: https://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/pqx8n8459/karakter-anak-harus-dibentuk-sejak-dini