Menghidupkan adab masuk masjid merupakan tanggung jawab bersama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Abdullah Shalih al-Fauzan dalam Ahkamu Huduril Masjid (Adab Masuk Masjid), menengarai kekeliruan umat dalam menerapkan adab memasuki masjid. Kesalahan ini lebih disebabkan lemahnya iman yang berdampak terhadap kurangnya pemahaman ajaran Islam.
Menurut al-Fauzan, menghidupkan adab masuk masjid merupakan tanggung jawab bersama. Bahkan, adab maupun etika tersebut sejatinya sudah harus dimulai saat masih berada di rumah, sebelum berangkat ke masjid.
Al-Fauzan mengingatkan agar umat Muslim memperhatikan adab atau tata cara dalam berangkat ke masjid. Menurutnya, ada enam hal yang perlu diperhatikan, yakni berkaitan dengan penampilan, perhiasan, kerapian, wewangian, bersegera ke masjid, berdoa, dan kesopanan.
Mereka yang berangkat ke masjid disunahkan berpakaian rapi. Dia juga perlu menjaga kebersihan (mandi), berdoa serta berjalan dengan ketenangan. Di samping itu, penting pula memakai alas kaki yang bersih, juga masuk ke dalam masjid dengan mendahulukan kaki kanan.
”Jangan bersuara ketika masuk masjid. Kerjakan shalat tahiyyatul masjid, mengucapkan salam, serta duduk dengan tenang menunggu waktu shalat,” paparnya. Adab yang sama juga berlaku ketika akan melaksanakan shalat Jumat.
Pengecualiannya, kata dia, sebaiknya jamaah sudah hadir di masjid sebelum khatib naik mimbar. Saat khatib sedang bekhutbah Jumat, jamaah hendaknya khusyuk mendengarkan dan dilarang berbincang-bincang.
Sumber: https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/pqx3fo313/menghidupkan-adab-masuk-masjid