KIBLAT.NET, Jakarta – Peringatan Hari Buruh Internasional digelar di lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno diikuti puluhan ribu massa. Acara yang diprakarsai oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini bertajuk "Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi Yang Jujur dan Damai".
Dalam acara tersebut, tak sedikit buruh yang mengeluhkan keadaannya. Banyak dari mereka yang mengaku kecewa dengan lima tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Imrohiman (38) misalnya, anggota Federasi Serikat Pekerja Metal ini menilai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak berpihak pada buruh.
"Salah satu contohnya dengan diterbitkannya PP 78 tahun 2015 itu membatasi fungsi sarekat pekerja dalam menentukan upah. Itukan PP 78 dibuat oleh pemerintahan Joko Widodo," kata Imrohiman.
Ia berharap, siapapun yang terpilih dalam Pilpres 2019 akan memberikan perhatian lebih kepada kaum buruh. Senada dengan Imrohiman, hal yang sama juga disampaikan Darmanto (40). Pria asal Karawang ini mengeluhkan kebijakan pemerintahan Jokowi terutama soal diterbitkannya PP nomor 78 tahun 2015.
"Sekarang pemerintah menetapkan upah berdasarkan dari pertumbuhan ekonomi ditambah dengan inflasi. Nah ini yang justru memberatkan buat para buruh," keluhnya.
Begitu juga Ade Maina Suriani (40), ia juga mengeluhkan kecilnya upah buruh. Ia mengaku gajinya bahkan tak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Dengan UMK segitu, mungkin dengan keluarga punya anak 1 seperti saya rasanya masih kurang ya," ujarnya.
Reporter: Qoid
Editor: Rusydan
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/05/01/peringatan-hari-buruh-internasional-buruh-keluhkan-kebijakan-upah-jokowi/
