Hingga akhir Kuartal I Tahun 2019, RE NTB telah mencapai 95,8 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — General Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Rudi Purnomoloka mengatakan Rasio Elektrifikasi (RE) Provinsi NTB mengalami peningkatan. Rudi menyebut hingga akhir Kuartal I Tahun 2019, RE NTB telah mencapai 95,8 persen. Rudi menilai progress rasio elektrifikasi yang merupakan perbandingan jumlah kepala keluarga berlistrik dengan jumlah seluruh kepala keluarga di NTB berjalan baik.
“Peningkatan ini tentu cukup positif. Pada akhir 2018, rasio elektrifikasi sebesar 93 persen, kini sudah hampir 96 persen. Kami optimistis bisa mencapai angka 99 persen pada akhir tahun,” ujar Rudi di Mataram, NTB, Senin (13/5).
Rudi memaparkan untuk segmen rumah tangga yang digunakan sebagai dasar perhitungan rasio elektrifikasi pada akhir April 2019 telah mencapai 1,32 juta pelanggan. Pelanggan kategori ini mendominasi komposisi pelanggan PLN UIW NTB dengan persentase sekitar 95 persen.
Terkait dengan kendala belum adanya jaringan, kata Rudi, PLN melalui program listrik pedesaan telah merencanakan pembangunan jaringan baru. Misalnya di Dusun Punik di Kabupaten Sumbawa Besar dan Dusun Oi Panihi sampai dengan Dusun Oi Katupa di Kabupaten Bima. Beberapa waktu lalu PLN juga berhasil melitriki Dusun Pasir Putih, Desa Bajo Pulau, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.
“Diharapkan upaya-upaya tersebut dapat mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi pada 2019 ini,” ucap Rudi.
Sedangkan di sisi pembangkitan, lanjut Rudi, PLN UIW NTB telah mempersiapkan beberapa pembangkit untuk mengantisipasi pertumbuhan beban. Beberapa pembangkit yang akan segera dioperasikan antara lain PLTMGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW, PLMTG Sumbawa berkapasitas 50 MW, PLTMG Bonto berkapasitas 50 MW, PLTU Sumbawa Barat berkapasitas 14 MW, dan PLTU Jeranjang Unit 2 berkapasitas 25 MW.
Sumber: https://republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/prfsh1423/rasio-elektrifikasi-ntb-capai-958-persen