loading…
Ibu hamil (bumil) maupun menyusui memang diberi keistimewaan untuk boleh tidak berpuasa. Tetapi, bagi mereka yang ingin berpuasa pun tidak masalah selama dalam kondisi memungkinkan.
Menurut dr Juwalita Surapsari MGizi SpGK, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan ibu hamil yang ingin berpuasa, antara lain kehamilan sudah menginjak trimester 2 dan 3 atau trimester 1 bila kondisinya memungkinkan, status gizi ibu hamil baik, serta tidak ada penyakit lain yang menyertai, misalnya diabetes dan hipertensi pada kehamilan.
Baca Juga:
"Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum ibu hamil memutuskan berpuasa," kata Spesialis Gizi Klinis RS Pondok Indah-Pondok Indah dalam acara Panduan Nutrisi Selama Berpuasa pada Kondisi Khusus yang diadakan RS Pondok Indah Group.
Berbagai penelitian mengenai puasa saat hamil menyebutkan, berat badan lahir bayi yang ibunya berpuasa pada trimester 1 lebih rendah daripada yang tidak berpuasa (Savitri 2014). Penelitian lain menunjukkan bahwa puasa Ramadan tidak memberikan efek yang mengkhawatirkan pada ibu dan janin, tetapi perlu diteliti lebih lanjut (Glazier 2018).
Guna tetap dalam kondisi prima ketika ibu hamil berpuasa, pastikan kebutuhan kalori sehari terpenuhi, hidrasi cukup, hindari aktivitas berat, banyak beribadah, istirahat cukup, dan waspada tanda bahaya. Pertanyaannya, tanda apa saja yang harus diwaspadai? Dr Juwalita membeberkan segenap kondisi yang perlu menjadi perhatian ibu hamil yang berpuasa.
Di antaranya, berat badan tidak naik atau malah turun, haus berlebihan, berkemih lebih jarang atau urine berwarna gelap, sakit kepala atau demam, mual dan muntah, gerak janin berkurang, serta nyeri perut seperti kontraksi. Dia mengingatkan, semakin bertambah usia kehamilan, ibu hamil butuh semakin banyak kalori.
Misalnya pada trimester 1, ibu hamil butuh tambahan 180 kalori, sedangkan pada trimester kedua dan ketiga butuh tambahan 300 kalori per hari. Tambahan cairan yang diperlukan adalah 300 militer per hari. Agar kebutuhan kalori tetap terpenuhi selama berpuasa, diperlukan perencanaan matang.
Ibu hamil bisa meminum susu rendah lemak hangat ketika bangun pagi. Ketika sahur, makanlah asupan lengkap dengan gizi seimbang. Cukupi asupan buah dan sayur harian. Untuk berbuka puasa, ibu bisa mengonsumsi 2-3 butir kurma dan bubur kacang hijau. Sebab, bubur kacang hijau kaya akan asam folat, serat, dan antioksidan yang sangat baik untuk ibu dan janin.
Makan malam pun serupa dengan menu sahur dilengkapi buah. Menurutnya, ibu hamil memiliki kecepatan pengosongan lambung yang lebih lambat karena terdorong rahim. Akibatnya, ibu menjadi cepat kenyang, padahal kebutuhan kalorinya mungkin belum tercukupi. "Maka itu, penting mengonsumsi camilan sehat seperti edamame atau roti lapis berisi telur," ujarnya.
Dr Juwalita juga menyarankan untuk menambahkan susu rendah lemak hangat bila kebutuhan kalori ibu belum terpenuhi. Sementara itu, pada kesempatan terpisah, dr Diana F Suganda MKes SpGK dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan, selama berpuasa tidak ada asupan makanan/minuman sekurangnya 14 jam. Dengan begitu, asupan ibu berkurang yang menyebabkan asupan nutrisi ke janin atau produk asi terganggu. Maka itu, pentingnya ibu hamil menambahkan camilan dengan porsi protein yang lebih banyak.
Untuk memenuhi nutrisi, disarankan konsumsi aneka ragam pangan dan batasi konsumsi makanan yang tinggi garam. Minumlah air putih 8- 12 gelas per hari atau sekitar 2- 3 liter/hari. "Yang harus dibatasi minum kopi karena berefek diuretik, menyebabkan dehidrasi, tekanan darah naik, dan denyut jantung ikut naik," papar dr Diana.
Perlu diketahui, di samping kopi, cokelat, teh, dan minuman suplemen energi, termasuk sumber kafein. Kopi juga menghambat penyerapan zat besi sehingga dapat mengganggu tumbuh kembang janin karena metabolisme janin belum sempurna. Dengan panduan yang sudah dijelaskan, ibu hamil dapat tetap berpuasa tanpa rasa khawatir. (Sri Noviarni)
(nfl)
Sumber: https://lifestyle.sindonews.com/read/1402069/155/tips-agar-bumil-lancar-puasa-1557201073