Peningkatan itu terjadi karena hari libur yang lebih lama dari tahun lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jumlah pemudik yang berangkat melalui Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, tahun ini mengalami peningkatan sebesar sembilan persen. Peningkatan itu terjadi karena hari libur yang lebih lama dari tahun lalu.
“Jumlah mudik 2018 dibanding 2019 terjadi peningkatan sekitar 9 persen,” ujar Kepala Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Terminal Pulo Gebang, Emiral August, Kamis (6/6).
Emiral menjelaskan, pada H-7 hingga H-4 Lebaran 2019, total jumlah penumpang mencapai 39.870 orang. Sementara, pada 2018, total jumlah penumpang dari H-7 hingga H-4 mencapai 38.250 orang.
Alasan lain jumlah pemudik tahun ini meningkat karena adanya pergeseran puncak arus mudik. “Terjadi pergeseran puncak arus mudik. Kalau tahun lalu pada H-3, tahun ini pada H-6 (Lebaran),” ujar Emiral.
Emiral menuturkan, sudah ada tak ada lonjakan penumpang di Terminal Pulogebang. Meski begitu, pelayanan untuk para penumpang yang akan berangkat usai Lebaran masih tersedia.
Berdasarkan pantauan pada H+1 Lebaran, ruang tunggu keberangkatan Terminal Pulogebang masih dipadati sejumlah pemudik. Sebagian besar dari calon penumpang mengaku berangkat mudik hari ini untuk menghindari kemacetan di perjalanan.
“Sengaja mudiknya abis Lebaran, biar di jalannya juga tidak terlalu macet. Kalau pas jalanan macet kasihan anak-anak kelamaan di bus, repot jadinya nanti,” ujar Bambang (47 tahun), salah satu pemudik.
Ramdhani Akmal (39), yang juga baru berangkat lewat Terminal Pulogebang hari ini mengaku tak mendapat tiket kereta untuk mudik ke kampung halamannya. “Niatnya pulang H-2 (Lebaran), tapi tidak dapat tiket kereta, sisa yang mahal-mahal. Jadinya pilih naik bus abis Lebaran, biar di jalan juga cepat,” kata Akmal.
Sumber: https://republika.co.id/berita/ramadhan/info-mudik/psntw2438/jumlah-pemudik-dari-terminal-pulogebang-meningkat-9-persen