loading…
Lamphrai Srinuan, 46, tidak dapat berjalan tanpa kruk karena payudaranya yang sangat besar memengaruhi bahu, tulang belakang, dan dadanya.
Dia pertama kali memperhatikan pembengkakan payudaranya tiga tahun lalu, tetapi tidak terlalu dipikirkan sampai akhirnya dia merasakan sakit mulai akhir tahun lalu.
Baca Juga:
Dua bulan lalu, sang suaminya; Bunleang, 51, membawanya ke Rumah Sakit Buddhachinaraj di Thailand. Namun, para petugas medis tidak mengetahui tentang kondisi yang menyebabkan Lamphrai kesakitan.
Para petugas medis sudah melakukan pemindaian dan pemeriksaan terhadapnya, tetapi tidak menemukan tanda-tanda tumor.
“Sangat sulit bagi saya untuk bahkan duduk atau berbaring untuk tidur di malam hari. Payudara menjadi semakin berat dan itu benar-benar menyakitkan leher dan punggung saya,” keluh Lamphrai, seperti dikutip Mirror, Kamis (20/6/2019).
“Saya tidak memakai pakaian karena setiap kemeja yang saya miliki tidak pas untuk saya sekarang. Saya hanya punya satu kemeja besar yang saya pakai ketika saya pergi ke rumah sakit.”
Dia terpaksa berhenti bekerja sebagai pemanen padi setelah menderita infeksi sendi yang membuatnya tidak bisa berjalan tanpa kruk.
Dia juga harus mengenakan kain tebal yang diikat di belakang untuk menopang payudaranya yang membengkak. Kondisi ini memberikan tekanan konstan pada tulang belakang dan rasa sakit di putingnya.
“Tulang lutut saya sudah rusak. Kaki ini (kaki kiri) tidak bisa berdiri karena persendiannya sudah hampir habis,” ujarnya. “Dokter berencana untuk mengangkat sendi dan memasukkan penggantinya.”
“Ketika saya berjalan, rasanya seperti mereka menghancurkan sepanjang waktu,” imbuh dia.
Lamphrai sekarang meminta bantuan biaya medis dan berharap seseorang akan dapat menyembuhkan kondisinya.
Meskipun Lamphrai belum didiagnosis, kondisi yang dia alami mirip dengan hipertrofi payudara.
Hipertrofi payudara, yang salah satu bentuknya adalah gigantomastia, adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan payudara tumbuh tak terkendali.
Menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat (AS), gigantomastia jarang terjadi, tetapi tidak ada perkiraan untuk jumlah wanita yang memilikinya.
Kondisi ini dapat menyebabkan peregangan kulit yang menyebabkan luka muncul. Hipertrofi payudara dapat memengaruhi kedua payudara, atau dalam beberapa kasus hanya salah satu.
(mas)
Sumber: https://international.sindonews.com/read/1413626/46/payudara-terus-tumbuh-tak-terkendali-wanita-ini-kesakitan-1561111180