loading…
The Japan Foundation mengundang masing-masing satu siswa pembelajar bahasa Jepang dari sekolah menengah penerima NP yang berada di 5 negara ASEAN, yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar, Malaysia, dan juga mantan NP bersama guru bahasa Jepang counterpart (CP) dari Indonesia dan Thailand untuk mempresentasikan apa saja pengalaman yang dirasakan dan dipelajari selama berinteraksi dengan NP menggunakan bahasa Jepang.
President The Japan Foundation Ando mengatakan, "Sampai bulan Maret tahun ini sudah dikirimkan lebih dari 1.800 orang NP dari Jepang ke berbagai negara, lalu Indonesia menjadi negara terbesar jumlah penerima NP. Pada tahun 2017 Presiden RI Jokowi dan Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo bertemu di Indonesia dengan menyetujui bahwa pentingnya program ini untuk dilanjutkan serta diperluas kan untuk masa depan.
Baca Juga:
Selain itu, program ini sangat membantu pada perkembangan pendidikan bahasa Jepang dan penumbuhan SDM global di berbagai negara, sekaligus memperdalamkan pengertian tentang masing-masing negara ASEAN di Jepang," katanya.
Melalui diskusi panel yang dipimpin perwakilan dari organisasi seperti MGMP kedua negara, didiskusikan makna pembelajaran bahasa Jepang sebagai alat komunikasi dan media pendidikan karakter, serta kemungkinan perpanjangan periode program NIHONGO Partners. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan, "Kepada pemerintah Jepang, saya sangat berterima kasih sudah memulai program NIHONGO Partners ini.
Melalui program ini, siswa-siswi dari Indonesia maupun Jepang dapat kesempatan untuk saling mengerti dan pertukaran budaya dan bahasa masingmasing, lalu mempraktikkannya dalam kehidupan seharihari. Dan juga dari program ini kita bisa mendapatkan kesadaran karakter serta pemahaman lintas budaya. Terima kasih banyak untuk program ini, dan kami mendukung supaya program ini bisa dilanjutkan."
(don)
Sumber: https://nasional.sindonews.com/read/1413525/144/pendidikan-karakter-dalam-program-nihongo-partners-1561095021