Jakarta (ANTARA) – Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengemukakan pentingnya untuk mengevaluasi kembali program mudik gratis agar penyelenggaraannya dapat lebih baik pada periode Lebaran berikutnya.
“Mudik gratis dengan bus harus dievaluasi lagi. Selama ini pemberangkatan dari lapangan terbuka dengan upacara resmi. Memang untuk sekali pemberangkatan bisa memberangkatkan puluhan bus. Akan tetapi sebenarnya masih meninggalkan sejumlah persoalan,” kata Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulis, Kamis.
Menurut Djoko, berbagai permasalahan yang dapat terjadi antara lain adalah para pemudik menunggu lama setidaknya dua jam, serta tidak ada ruang tunggu peneduh.
Selain itu, ujar dia, ada juga persoalan seperti ketersediaan toilet yang terbatas, sehingga harus antri cukup panjang. serta sampah berserakan karena terbatasnya tempat sampah.
“Lebih baik di tahun mendatang keberangkatan di terminal saja. Di Jabodetabek ada sekitar 10 terminal dengan Terminal Pulo Gebang yang berkapasitas cukup luas,” katanya.
Dengan menggunakan terminal bus yang lebih memadai, ia menyatakan bahwa para pemudik yang mengikuti program mudik gratis bisa menunggu di ruang tunggu yang tertutup, serta toilet sudah tersedia sehingga tidak perlu pengadaan lagi.
“Yang jelas akan lebih hemat dan mudah,” kata Djoko Setijowarno.
Untuk itu, ia menginginkan agar berbagai pihak terkait harus mulai menyiapkan banyak terminal bus yang representatif karena saat ini adalah eranya tumbuh transportasi darat menggunakan angkutan umum antar kota.
Terlebih, lanjutnya, program mudik gratis yang tidak hanya di Jawa akan tetapi merambah hingga berbagai kota di Sumatera seperti Padang, Bengkulu, Palembang dan Bandar Lampung.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan dapat mengurangi penggunaan sepeda motor dan kendaraan pribadi, sehingga dapat mengurangi beban lalu lintas pada jalur mudik lebaran, serta untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas.
"Hari ini bersama Mensos melepas yang ingin mudik, suatu kebahagiaan karena memang amanah Bapak Presiden untuk membahagiakan mereka semua melalui penyelenggaraan mudik bareng, asyik lancar," ujar Menhub usai melepas keberangkatan mudik gratis dengan bus di di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat melaksanakan kegiatan mudik gratis angkutan Lebaran dengan menyediakan sarana angkutan sebanyak 1.243 unit bus dengan kapasitas angkut 55.935 orang dan 81 unit truk dengan kapasitas angkut sepeda motor sebanyak 3.645 unit sepeda motor. Konsep yang digunakan adalah sepeda motor dinaikkan ke truk sementara orangnya naik bus, dan mudik naik bus bagi penumpangnya saja (tanpa motor).
Selain penyelenggaraan mudik gratis yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, kegiatan mudik gratis juga dilakukan oleh mitra kerja Kementerian Perhubungan, yaitu 104 (seratus empat) BUMN dan tujuh mitra kerja swasta, dengan dengan total jumlah penumpang yang di angkut sebanyak 204.572 orang.
Baca juga: Kadin Surabaya berangkatkan 21 bus mudik gratis
Baca juga: Pemprov Jabar sediakan 354 bus mudik gratis
Sumber: https://ramadhan.antaranews.com/berita/904101/pengamat-program-mudik-gratis-harus-dievaluasi