loading…
“Itu tidak lain adalah upaya pemerintah Amerika untuk mengakhiri masalah status akhir antara Palestina dan negara Zionis Israel,” kara Arian dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (28/6).
Menurut Arian, rencana Amerika bertujuan untuk mengambil hak-hak dasar rakyat Palestina, termasuk hak mereka di Yerusalem, hak untuk kembali dan solusi dua negara.
Baca Juga:
Salah satu poin inti dari perjuangan Palestina adalah Yerusalem. Di mana, papar Arian, AS berusaha untuk menghapus hal itu dari negosiasi dengan menyatakannya sebagai Ibu Kota Israel.
“Pengungsi adalah masalah status final lainnya yang sedang ditargetkan,” ucapnya, mengutip pemotongan semua dana bantuan AS untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang menyediakan bantuan penting untuk Pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki Israel, Yordania, Lebanon dan Suriah.
Masalah status final ketiga, kata pria asal Palestina tersebut, adalah mengubah perbatasan Israel dan menghilangkan solusi dua negara.
“Dengan menyetujui Israel untuk mencaplok Dataran Tinggi Golan serta permukiman-permukiman tertentu (di Tepi Barat); tidak ada lagi negara Palestina merdeka yang layak,” katanya.
Terkait dengan pertemuan internasional di Bahrain, yang digagas dan dipimpin AS, Arian menuturkan bahwa pertemuan itu adalah sesuatu yang menggelikan. “Ini adalah sesuatu yang saya prediksi dengan tegas akan berakhir dengan kegagalan total,” tukasnya.
(esn)
Sumber: https://international.sindonews.com/read/1415685/43/pengamat-rencana-as-bukan-kesepakatan-tapi-pencurian-abad-ini-1561716267