tot yang bantu anjing menampilkan mata ‘puppy eyes’ sebenarnya dulu tidak ada.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Siapa yang tak luluh bila dipandang dengan puppy eyes oleh anjing kesayangan. Puppy eyes membuat mata tampak lebih besar sehingga anjing terlihat jauh lebih menggemaskan. Tahukah Anda kenapa anjing bisa melakukan puppy eyes?
Anjing ternyata tidak serta-merta bisa melakukan puppy eyes. Diperlukan waktu ribuan tahun agar otot-otot wajah anjing bisa berovolusi dan mampu melakukan puppy eyes yang menggemaskan. Tujuannya adalah untuk bisa melakukan komunikasi yang lebih baik dengan manusia.
Setidaknya itu yang diungkapkan oleh tim peneliti University of Portsmouth melalui sebuah studi terbaru dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Studi ini melakukan perbandingan anatomi dan perilaku antara anjing dan serigala.
“Untuk mengetahui apakah pergerakan alis (puppy eyes) merupakan hasil evolusi, kami membandingkan anatomi dan perilaku dari dua spesies ini,” jelas Kaminski.
Tim peneliti mengungkapkan bahwa anjing dan serigala memiliki otot wajah yang serupa, kecuali di bagian atas mata. Di bagian atas mata, anjing memiliki otot yang kecil sedangkan serigala tidak. Otot yang kecil di atas mata ini memungkinkan anjing untuk bisa mengangkat tinggi ‘alis’ mereka untuk membuat puppy eyes.
Ketika anjing mengangkat ‘alis’ mereka tinggi-tinggi dan menunjukkan puppy eyes, lanjut tim peneliti, manusia akan terdorong untuk memberi respons pengasuhan dan perhatian. Alasannya, tampilan mata anjing yang lebih besar ini tampak menyerupai bayi dan ‘alis’ yang terangkat tinggi menyerupai wajah manusia ketika sedih.
“Bukti menunjukkan bahwa anjing mengembangkan sebuah otot untuk menaikkan alis dalam mereka setelah mereka didomestikasi dari serigala,” ungkap peneliti dari University of Protsmouth Jiliane Kaminski, seperti dilansir Indian Express.
Tim peneliti mengungkapkan bahwa otot kecil yang membantu anjing menampilkan puppy eyes sebenarnya dulu tidak ada. Otot kecil ini muncul melalui proses evolusi selama sekitar 33 ribu tahun. Tim peneliti mengungkapkan bahwa pergerakan alis anjing merupakan upaya anjing untuk meningkatkan interaksi sosial dengan manusia.
Tim peneliti menambahkan, satu-satunya jenis anjing yang tidak memiliki otot untuk membuat puppy eyes adalah Siberian Husky. Seperti diketahui, Siberian Husky merupakan salah satu jenis anjing purba.
Tim peneliti juga melihat perbandingan perilaku anjing dan serigala. Ketika didekatkan dengan manusia selama dua menit, anjing menaikkan alis dalam mereka lebih banyak dan lebih tinggi dibandingkan serigala.
Temuan ini mengindikasikan bahwa alis anjing yang ekspresif kemungkinan merupakan hasil dari pengamatan anjing dalam melihat preferensi manusia saat dulu anjing didomestikasi. Anjing terdahulu kemudian menurunkan sifat dan kemampuan ini kepada keturunan mereka.
Dalam studi terdahulu, Kaminski juga menemukan bahwa kecenderungan anjing mengangkat alis dan menciptakan puppy eyes berkaitan dengan manusia. Anjing cenderung mengangkat alis mereka lebih sering ketika manusia melihat anjing tersebut dibandingkan ketika ketika manusia tidak melihat.
“Pergerakan alis ini memiliki peran signifikan terhadap hubungan manusia-anjing karena anjing bisa mendapatkan respon perhatian dari manusia, tetapi juga dapat menciptakan ilusi komunikasi seperti manusia,” jelas Kaminski.
Anjing yang jinak dan dapat dipelihara saat ini diyakini merupakan hasil evolusi dari serigala yang didomestikasi. Namun belum diketahui kapan manusia mulai membawa dan memelihara serigala ke rumah mereka dan kapan evolusi serigala menjadi anjing mulai terjadi. Terlepas dari itu, sutid ini membantu manusia untuk memahami beberapa mekanisme yang terjadi dalam domestikasi anjing.
Sumber: https://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/ptbxwb328/studi-temukan-mata-anjing-berevolusi-demi-manusia