KIBLAT.NET, Jakarta – Anggota Tim Rukyatul Hilal Kementerian Agama RI, Cecep Nurwendaya menyampaikan pengamatan hilal telah dilaksanakan di 105 titik di seluruh Indonesia dari Jayapura hingga Banda Aceh pada sore hari, Senin, (3/6/2019).
Hilal akan dipantau di Jayapura pukul 17.35 dan terakhir di Banda Aceh pukul 18.50.
Pantauan astronomi tinggi hilal di Indonesia -1° 26` 07° s.d 0° 05` 04° atau -1,44° s.d -0,08°. Sebagai patokan titik rukyatul hilal di Pelabuhan Ratu menunjukkan tinggi hilal -0,56°, jarak busur Bulan- Matahari = 2,94°, dengan umur hilal 40 menit 6 detik dan fraksi Illuminasi hilal 0,07%.
"Sehingga tidak ada refrensi bahwa hilal Syawal 1440 H hari Senin tanggal 3 Juni 2019 dapat teramati dari wilayah Indonesia," kata Cecep dalam pemaparan posisi hilal di Sidang Isbat Kemenag RI, di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jakarta Pusat, Senin, (3/6/2019).
Dia menjelaskan hal itu lantaran tinggi hilal yang negatif terlihat karena pada saat matahari terbenam posisi hilal sudah berada di bawah ufuk. Sehingga hilal terbenam terlebih dahulu dibanding Matahari.
"Jadi jikalau ada yang mengaku melihat hilal, bisa dipastikan itu bukan hilal atau salah lihat karena hilal mustahil terlihat. Meskipun refrensi ilmu astronomi demikian, kita tetap menunggu hasil dari pantauan hilal di 105 titik di wilayah Indonesia," ujarnya.
Cecep melanjutkan bidang orbit bulan menunjukkan kemiringan 5.2° terhadap bidang ekliptika (orbit bumi mengedari matahari. Adapun periode fase bulan yang teramati dari muka bumi = 29.53055 hari. Hal ini menjadikan hasil hisab atau pantauan astronomi dalam menentukan 1 Syawal kemungkinan tepat, tidak meleset.
"Bisa dipastikan seluruhnya di 105 titik seragam hilal sudah berada di bawah ufuk sebelum matahari terbenam. Sehingga Ramadhan 1440 H akan genap 30 hari," tukasnya.
Reporter : Hafidz Syarif
Editor: Izhar Zulfikar
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/06/03/tim-rukyatul-hilal-kemenag-ramadhan-genap-30-hari/