Penggunaan kipas angin saat tidur dapat memicu timbulnya alergi
REPUBLIKA.CO.ID, idur di dekat kipas angin saat cuaca sedang panas dan gerah tentu terasa menyejukkan. Hanya saja, tidur di dekat kipas angin memiliki konsekuensi tersendiri terhadap kesehatan.
Sleep Advisor mengungkapkan ada beberapa risiko masalah kesehatan yang mungkin muncul akibat tidur di dekat kipas angin. Berikut ini adalah beberapa risiko tersebut seperti dilansir Yahoo! Style.
Alergi
Penggunaan kipas angin saat tidur dapat memicu timbulnya alergi, khususnya alergi serbuk bunga. Ketika kipas angin menggerakkan udara di dalam kamar tidur, serbuk bunga juga bisa ikut terbawa. Oleh karena itu, kemungkinan serbuk bunga masuk ke dalam sinus menjadi lebih besar.
Risiko yang sama juga dihadapi oleh orang-orang yang cukup sensitif terhadap debu. Daun kipas angin yang tidak dibersihkan dapat menyebarkan debu yang berpotensi memicu alergi ke ruang kamar tidur. Oleh karena itu, daun kipas angin perlu dibersihkan secara berkala.
Kulit Kering
Tidur di dekat kipas angin dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kulit kering. Tiupan angin yang secara konstan juga dapat mengiritasi wajah. Oleh karena itu, gunakan pelembap lebih sering bila tidur di dekat kipas angin.
Nyeri Otot
Rasa pegal dan nyeri otot ketika tidur di dekat kipas angin mungkin bukan disebabkan oleh posisi tidur yang salah, tetapi paparan kipas angin. Keluhan nyeri otot atau kekakuan otot memang cukup umum dirasakan bila seseorang tidur dengan kipas angin yang langsung mengarah ke tubuh.
“(Keluhan nyeri atau kaku otot) terjadi karena udara sejuk yang terkonsentrasi dapat membuat otot tegang dan kram,” terang Sleep Advisor.
Cara Menyiasati Tidur Saat Cuaca Panas
NHS mengungkapkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap merasa sejuk saat tidur di cuaca panas. Salah satu caranya adalah menutup jendela dan memasang penghalau sinar matahari ketika di luar cuaca sedang panas. Ketika cuaca mulai dingin, ventilasi atau jendela bisa kembali dibuka.
Selain itu, jam 11.00 pagi dan jam 13.00 siang biasanya menjadi saat yang terpanas dalam satu hari. Hindari paparan langsung dari sinar matahari pada jam-jam ini. Mandi dengan air dingin juga dapat dilakukan untuk mengurangi rasa panas atau gerah.
Sumber: https://gayahidup.republika.co.id/berita/ptzgob349/benarkah-tidur-dengan-kipas-angin-merugikan-kesehatan