loading…
Dilansir Times Now News, orang tua yang mempraktikkan gaya cold parenting umumnya memiliki sedikit investasi emosional dengan anak-anak mereka. Sementara, orang tua yang menyediakan kebutuhan dasar anak, secara emosional hampir tidak terlibat dalam kehidupan anak mereka.
Berdasarkan penelitian terbaru, cold parenting dapat menempatkan anak pada risiko penuaan dini dan meningkatkan risiko penyakit di kemudian hari. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Biological Psychology dan dipimpin oleh penulis utama Raymond Knutsen, Associate Professor di Loma Linda University School of Public Healthdi Amerika.
Baca Juga:
Studi ini membaca sampel, dimana ditemukan bahwa telomer, tutup pelindung di ujung untaian DNA peserta yang menganggap gaya pengasuhan ibu mereka "dingin" rata-rata 25% lebih kecil jika dibandingkan dengan mereka yang mengidentifikasi gaya pengasuhan ibu mereka sebagai “hangat”.
Ini berarti risiko penuaan dini yang lebih tinggi karena telomer pendek terkait dengan stres awal kehidupan yang tinggi dan percepatan penuaan seluler serta peningkatan risiko penyakit di kemudian hari. Penelitian lain menunjukkan berbagai efek negatif cold parenting pada anak-anak.
Cold parenting dapat merusak kemampuan anak dalam kinerja sosial dan akademik. Anak-anak dari orang tua yang tidak terlibat paling sering memiliki kinerja yang buruk di semua bidang kehidupan. Mereka memiliki masalah berkinerja baik secara akademis, membentuk hubungan, dan dalam memperoleh keterampilan emosional juga sosial. (Baca juga: Ini Reaksi Orang yang Sudah Nonton Film The Lion King).
Selain itu, anak-anak dari orang tua yang mempraktikkan pola asuh cold parenting mengalami kesulitan dalam membentuk keterikatan dalam kehidupan dan lebih cenderung untuk berperilaku tidak pantas. Mereka juga mungkin menderita masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi yang dipicu karena perasaan tidak diinginkan.
(tdy)
Sumber: https://lifestyle.sindonews.com/read/1419939/155/cold-parenting-dapat-menyebabkan-penuaan-dini-pada-anak-1562992554