Mekkah (ANTARA) – Jamaah calon haji disarankan untuk melakukan umrah dan beribadah di Masjidil Haram pada waktu dhuha dan setelah shalat Isya karena di waktu-waktu tersebut layanan bus shalawat pengangkut jamaah cenderung lengang.
Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH 2019 Subhan Cholid di Kota Mekkah, Minggu, mengatakan banyak jamaah yang memilih beribadah di Masjidil Haram dari mulai masuk waktu ashar, magrib, hingga isya.
"Karena memilih waktu yang sama akibatnya terjadi penumpukan di terminal dan akhirnya jamaah harus antre saat akan naik bus untuk kembali ke pondokan," kata Subhan.
Ia meninjau Terminal Syib Amir, Mekkah pada Sabtu (20/7/2019) malam untuk memastikan layanan bus shalawat berjalan dengan baik.
Subhan menyarankan kepada jamaah untuk memilih waktu yang cenderung tak banyak dipilih jamaah lain, yakni saat dhuha dan waktu setelah isya.
Baca juga: Infeksi saluran pernapasan jadi penyakit utama calhaj di Mekkah
"Ba'da isya, sekitar pukul 10 malam itu sudah cukup lengang terminalnya. Sehingga jemaah bisa berangkat ke Masjidil Haram dan tidak akan bertubrukan dengan jamaah yang baru selesai shalat,” ujar Subhan.
Salah satu kiat yang diungkapkan Subhan untuk mengetahui kondisi kepadatan di Masjidil Haram adalah memantaunya lewat layar televisi.
"Di setiap hotel ada yang menayangkan siaran langsung Masjidil Haram, nah pantau di sana. Kalau terlihat agak lengang, silakan segera berangkat,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, anggota tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH) dr Hendro mengungkapkan, setelah sepekan operasional haji di Daerah Kerja Mekkah, dirinya kerap mendapati jemaah kelelahan di Masjidil Haram.
“Biasanya, karena jemaah langsung melaksanakan umrah setibanya di Makkah. Padahal, seringkali jemaah masih dalam kondisi lelah usai menempuh perjalanan dari Madinah,” kata pria yang bertugas di Pos Sektor Khusus Masjidil Haram ini.
Hendro pun menyarankan agar sebelum melaksanakan umrah wajib jemaah dapat mencukupi asupan makanan serta mengistirahatkan tubuhnya.
“Apalagi untuk jamaah lansia, idealnya lakukan relaksasi dan orientasi lingkungan terlebih dahulu. Jangan terburu-buru untuk umrah. Idealnya, jamaah lansia terutama, butuh waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk berelaksasi dahulu sebelum dibawa ke Masjidil Haram,” jelas Hendro, yang sehari-hari bekerja di RS Haji Jakarta ini.
Usia dan kondisi fisik tak surutkan semangat tunaikan ibadah haji
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Yuniardi Ferdinand
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/968754/jamaah-calon-haji-disarankan-umrah-saat-dhuha-atau-setelah-isya