loading…
Kepsul di bawah kepimpinan Hendrata Thes berhasil meraih penghargaan terbaik kedua kabupaten dengan katagori indeks sosial bersama dengan Kota Solok, Provinsi Sumatera Utara. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Hendrata.
Pemberian penghargaan ini berdasarkan kajian berupa pengukuran terhadap daerah yang terdiri dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Bupati Kepsul Hendrata Thes melalui Kabag Humas Basiludin menyebutkan penghargaan ini menjadi motivasi baru bagi Pemda Kepsul untuk lebih semangat dalam mendorong pembangunan daerah dari berbagai sisi.
“Kita berharap tidak cepat berpuas diri dengan penghargaan ini tetapi menjadi motivasi kita untuk terus bekerja dan berinovasi apalagi penghargaan ini adalah penghargaan nasional, ” kata Hendrata Senin (29/7/2019).
Keberhasilan itu menjadikan Kepsul satu-satunya daerah di Malut yang mendapat anugerah tersebut. Menurut Basiludin, penilaian terhadap daerah yang masuk dalam kategori penerima anugerah dilakukan oleh lembaga independen yang berkompeten dalam penilaian tersebut.
Kepsul menjadi salah satu daerah di Malut yang berhasil dalam melaksanakan program sosial pemerintah pusat maupun program daerah yang dirasakan langsung oleh masyarakat Sula. “Yang menilai adalah tim independen dengan melihat berbagai aspek, dan Sula dianggap layak karena berhasil,” tambah Basiludin.
Pemimpin Redaksi The Asian Post, Eko B Supriyanto menuturkan, salah satu kunci utamanya dan barometer penghargaan ada di tangan kepala daerah. Jika kepala daerah bisa mengoptimalkan potensi daerahnya tentu perekonomiannya bisa ikut terangkat.
"Sudah waktunya menjadikan ekonomi sebagai panglima. Kepala daerah yang mempunyai visi dan ekonomi kuat selayaknya dapat suara dan menjadi kepala daerah. Tidak mudah memang, tapi bukan tidak bisa," ujar Eko.
Sementara itu, badan usaha milik daerah (BUMD) juga punya peran penting dalam mendukung program pembangunan di daerahnya. Sebagai entitas bisnis, BUMD, termasuk BUMD keuangan berbentuk bank, yakni bank pembangunan daerah (BPD), dan bank perkreditan rakyat (BPR)/ bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) milik pemerintah daerah (pemda), tidak bisa hanya bergantung pada pemdanya. Mereka harus mampu bersaing secara profesional di industrinya masing-masing.
"Kita berharap, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Jawa dan Sumatera, tapi bisa lebih menyebar ke Kalimantan, Sulawesi, dan daerah lainnya yang lebih merata. Jangan sampai otonomi daerah cuma melahirkan raja-raja kecil di daerah, “ujarnya.
The Asian Post menyelenggarakan "Anugerah Kepala Daerah dan BUMD Terbaik 2019" sebagai bentuk apresiasi bagi pemda beserta kepala daerahnya, kota dan kabupaten terbaik, serta BUMD yakni BPD dan BPR/BPRS milik pemda dalam mendorong ekonomi daerahnya lebih maju.
Kriteria penilaian untuk pemda terbaik yang terdiri atas 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota ini berdasarkan indeks ekonomi, sosial, keuangan, dan daya saing.
(alf)
Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/1425298/174/kepulauan-sula-maluku-utara-kabupaten-terbaik-versi-asian-post-1564492080