Pada kuartal II tahun ini, Huawei merasakan dampak negatif perang dagang.
Pada kuartal II (Q2) tahun ini, Huawei merasakan dampak negatif akibat dari pertikaiannya dengan otoritas Amerika Serikat (AS). Demikian analisis pasar terbaru dari Kantar.
Meski secara umum capaian pertumbuhan Huawei di Q2 2019 lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan Huawei di pasar utama seperti Eropa turun 1,9% poin dibandingkan dengan Q1 dan 9% poin dari Mei hingga Juni. Sementara Samsung dan Xiaomi adalah yang paling diuntungkan dari kondisi ini.
Para peneliti percaya berita negatif seputar Huawei sejak masuk dalam daftar hitam AS telah menyebabkan banyak konsumen menebak-nebak nasib perusahaan ke depan ketika hendak membeli smartphone Huawei.
Baca Juga: Huawei Masih Digantung Sampai Oktober di Kanada
Kinerja positif Huawei dicapai melalui kinerja dominannya di pasar China. Jika digabungkan dengan penjualan Honor, Huawei mencapai pangsa pasar sebesar 46,1%, menjadi capaian yang mengesankan dari penjualan ponsel pintar China di Q2 2019.
Penemuan lain yang menarik dari laporan ini adalah bahwa di AS, Motorola merebut pangsa pasar 8,1% pada Q2 2019, yang ditopang oleh kinerja penjualan yang positif dari Motorola E5 Play dan G6 Plus.
iPhone XR milik Apple adalah ponsel terlaris di Amerika Serikat, diikuti oleh iPhone 8 dan iPhone XS Max. Samsung Galaxy S10 + dan Galaxy S10 masing-masing berada di urutan keempat dan kelima.
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Sumber: https://republika.co.id/berita/puv6vj/pertumbuhan-huawei-di-kuartal-ii-tahun-ini-melambat-garagara-as