Pesawat jatuh di Death Valley yang dikenal dengan Star Wars Canyon.
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Pesawat jet Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) jatuh di Taman Nasional Death Valley. Tujuh orang pengunjung yang sedang berada di jurang yang dikenal Star Wars Canyon itu terluka.
Salah satu saksi mata yang bekerja di Panamint Springs Resort sekitar 16 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat mengatakan ada asap hitam membumbungi tinggi setelah pesawat jatuh. Aaron Cassell orang pertama yang melaporkan ada pesawat yang jatuh.
“Saya melihat jamu hitam naik ke atas, jenis jamur awan yang tidak Anda lihat di gurun,” kata Cassell, Kamis (1/8).
Juru bicara Pangkalan Udara Angkatan Laut Lemoore Letnan Komandan Lydia Bock sedang dilakukan pencarian pilot pesawat satu kursi F/1-18 Super Hornet. Ia mengatakan pilot rutin latihan di lokasi jatuhnya pesawat.
“Sampai saat ini status pilot belum diketahui,” kata Bock sekitar empat jam setelah pesawat jatuh.
Pencarian dilakukan dengan helikopter dan mobil ambulan sudah dikirimkan lokasi jatuhnya pesawat dekat Father Crowley Overlook. Juru bicara Taman Nasional Death Valley Patrick Taylor mengatakan ada laporan tujuh orang pengunjung taman nasional yang terluka.
Stasiun televisi KABC-TV berbicara dengan wisatawan yang terluka ringan karena pecahan pesawat yang jatuh dan meledak. Wisatawan yang terluka mengatakan mereka sedang mengambil foto pemandangan ketika pesawat menukik tajam ke arah dinding jurang.
Tempat pengamatan yang terletak 257 kilometer dari sebelah utara Los Angeles itu terkenal di kalangan fotografer dan penerbangan. Mereka menerbangkan pesawatnya di celah jurang yang curam.
Militer AS dan asing melatih pilot dan menggelar uji coba pesawat di sana. Penerbangan militer di jurang itu dimulai sejak Perang Dunia II.
Death Valley disebut Star Wars Canyon karena tanahnya yang kaya mineral dan dinding yang berwarna abu-abu, merah, dan merah jambu. Itu mengingatkan orang-orang dengan planet yang ditinggali Luke Skywalker tokoh utama film Star Wars.
Sumber: https://internasional.republika.co.id/berita/pvjmvs382/pesawat-tempur-as-jatuh-di-death-valley