Top Gun: Maverick agaknya ingin tayang di China dan diterima dengan baik.
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Perang sengit antara China dan AS tampaknya juga berdampak kepada industri film. Dalam rangka menenangkan China, sekuel Top Gun: Maverick memunculkan jaket yang sedikit mengalami perubahan. Jaket itu dipakai oleh tokoh yang diperankan oleh Tom Cruise, Maverick.
Dilansir dari Business Insider, Selasa (23/7), dalam cuplikan Top Gun: Maverick, yang keluar pada Kamis (18/7) karakter Tom Cruise terlihat mengenakan jaket kulit khasnya. Akan tetapi ada sesuatu yang tidak sama lagi.
Seorang pengguna Twitter peka terhadap perubahan ini. Dia menunjukkan, jaket lama Maverick memiliki tambalan besar yang bertuliskan “Far East Cruise 63-4, USS Galveston”. Hal itu untuk memperingati tur kapal perang AS nyata di Jepang, Taiwan, dan Pasifik Barat. Sepatutnya, tambalan badge menampilkan bendera AS, PBB, Jepang, dan Taiwan.
Dalam film baru itu, tambalan itu sekarang memiliki bendera AS dan PBB, tetapi tidak menampilkan bendera Jepang atau Taiwan. Serta tidak menyebutkan tentang Galveston.
Sekarang tambalan badge Maverick memiliki bendera yang terlihat seperti bendera Jepang dan Taiwan. Tapi, masih belum diketahui dengan jelas identitas apa yang ditunjukkan di jaket itu. Paramount Pictures tak banyak mengomentari adanya perubahan itu.
China sering memboikot dan membalas terhadap organisasi apa pun yang mengakui Taiwan atau menyebutnya sebagai negara. China mengancam banyak maskapai untuk tidak menyebut Taiwan sebagai negara dan mereka semua tertekan di bawah tekanan. AS merespons, menyebutnya omong kosong Orwellian.
Jepang menduduki China selama Perang Dunia II dan negara-negara masih memiliki darah buruk dari pertempuran brutal tujuh dekade lalu. China sering mendanai film propaganda yang menampilkan protagonis China yang membunuh penjajah Jepang.
Sementara AS masih secara formal menyatakan bahwa Taiwan adalah provinsi yang memisahkan diri dari China. Sebuah makalah pertahanan baru-baru ini menyebut Taiwan sebagai sebuah negara, mendorong tanggapan marah dari Beijing.
Hal ini mungkin merupakan upaya pada film baru, oleh studio-studio besar. Mereka mungkin berusaha untuk memaksimalkan pendapatan dengan membuat film cocok untuk sensor dan penonton China.
China sering menyensor film dan televisi asing. China juga semakin dipenuhi oleh para pembuat film karena akan menggantikan AS sebagai konsumen utama film.
Sumber: https://senggang.republika.co.id/berita/pv2u9f328/politik-china-ubah-jaket-tokoh-emtop-gun-maverickem