Kawasan industri Subang memiliki akses langsung ke Bandara Kertajati
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika menjalin kerja sama investasi dengan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Sinergi antara ketiga BUMN tersebut akan menjajaki peluang investasi pengembangan kawasan industri di atas lahan seluas lebih dari 11 ribu hektar di Subang.
Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana menyampaikan bahwa Wika, RNI dan PTPN VIII fokus pembangunan akan diarahkan pada bangunan industri, perumahan, komersial, fasilitas publik beserta infrastruktur baik jalan air dan gas serta yang lainnya.
“Kerja sama yang terjalin diyakini memiliki prospek yang sangat baik. Subang dan dua daerah lainnya yaitu Majalengka dan Cirebon telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Segitiga Rebana dan diproyeksikan akan menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbesar di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Sabtu (6/7).
Menurutnya Subang memiliki potensi yang besar sebagai kawasan industri karena mendapatkan akses langsung melalui Tol Cipali ke Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Ke depan, pertumbuhan Subang juga akan turut didongkrak dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung. Kehadirannya diyakini akan menghidupkan tidak hanya pada kawasan yang dilalui namun berdampak pada sektor industrial baik di Jakarta maupun Jawa Barat.
Keuntungan lain yang akan didapatkan oleh Perseroan adalah dari segi portofolio pengembangan kawasan yang masuk dalam rencana strategis investasi. Pada belanja modal 2019 sebesar Rp18,19 Triliun, 35,1 persen akan digunakan Wika untuk pengembangan usaha di sektor building dan properti sementara 21,7 persen untuk pengembangan usaha infrastruktur.
Kedua sektor tersebut dipandang memiliki peran penting dalam upaya pengembangan kawasan.
Langkah positif pada pengembangan properti juga dicapai oleh PT Wika Realty. Entitas anak Wika ini bersama Dana Pensiun Telkom menjalin kerjasama pengembangan dan investasi.
Kerja sama kedua perusahaan tersebut diwujudkan dalam bentuk Joint Venture (JV) yang akan berperan dalam pengembangan dan investasi produk-produk Wika Realty. Pada tahap awal, JV ini akan membeli unit Realty Tamansari Skylounge Balikpapan. Peluang kerjasama ini terbuka lebar sejalan dengan rencana kedua perusahaan untuk melakukan pengembangan bisnis investasi di bidang property.
Direktur Utama Wika Realty Agung Salladin percaya bahwa dengan pengalaman dan reputasi Wika Realty di bidang properti, kerja sama kedua perusahaan akan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat kepada kedua perusahaan.
Wika turut mendukung pengembangan kawasan melalui pembangunan jalan tol Serpong – Balaraja Seksi I, Banten. Pada pengerjaan Seksi I ini, Wika akan membangun jalan tol yang menghubungkan Pusat Intermoda BSD City dan Tol Jakarta Outer Ringroad (JORR) sepanjang 5,15 km dengan nilai kontrak Rp 979 miliar.
Pembangunannya akan dibagi menjadi 3 paket di mana paket 2 yang dimulai pada Juni 2019 akan berlangsung selama 365 hari kerja. Sementara itu, paket 1 dan 3 yang akan mulai pekerjaannya pada November 2019 selama 365 hari kerja. Pekerjaan konstruksi kemudian dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama tiga tahun.
Peluang bisnis pun terbuka lebar dengan Trans Bumi Serbaraja maupun PT Bumi Serpong Damai sebagai induk usahanya. Tergabung dalam kelompok usaha Sinarmas Land, pengembangan kawasan yang dikelola oleh salah satu developer terbesar di Indonesia ini menjanjikan dari sisi prospek bisnis bagi Wika sebagai kontraktor.
Dengan dimulainya pembangunan jalan tol Serpong – Balaraja seksi I ini, semakin melengkapi portofolio Wika dalam pembangunan jalan tol di Jabodetabek. Pada saat yang sama, Wika juga kini tengah membangun jalan tol Kunciran Cengkareng serta 6 ruas tol dalam kota DKI Jakarta dan proyek investasi Jalan tol Serang – Panimbang.
Sumber: https://republika.co.id/berita/pu7qp3383/wika-ptpn-viii-dan-rni-kembangkan-kawasan-industri-subang