IHRAM.CO.ID, MAKKAH—Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama, bertekad agar penyelenggaraan haji Indonesia 2019 ini berjalan lancar dan lebik baik. Terlebih di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, ada sejumlah fasilitas tambahan perbaikan pelayanan jamaah haji Indonesia dibandingkan tahun lalu. Apa saja? Berikut di antaranya;
Pertama, nomor tenda. Semua tenda-tenda di Arafah dan Mina memiliki nomor-nomor. Ada nomor tenda, nomor kloter jamaah dan kapasitas masing-masing tenda.
"Itu semua diperlukan agar ada kepastian bagi mereka selama berada di Arafah dan Mina akan mendiami tenda-tenda yang tersedia," kata Lukman Hakim Saifuddin, yang juga Amirul Hajj Indonesia 2019 saat meninjau persiapan Armuzna bersama rombongan pada Senin (5/8) sore.
Dia menyebutkan, selama ini, tenda-tenda di Mina itu sering terjadi kesalahapahaman paham antara sesama jamaah. Karena mereka saling berebut yang satu mengklaim ini tenda kloternya, yang satu mengatakan tendanya dan seterusnya, dan seterusnya.
"Dengan adanya identitas dan nomor tersebut, diharapkan, setiap jamaah memahami dan mengetahui di mana tenda tempat dia berdiam baik selama di Arafah dan di Mina," paparnya.
Yang kedua, tenda ber-AC. "Saat persiapan, kita melihat bahwa AC-AC yang dipasang di tenda-tenda di Arafah alhamdulillah terpasang dengan baik," kata Lukman.
Dengan kapasitas tenda yang besar, maka suhu di Arafah juga akan diatur supaya nyaman untuk jamaah. "Saya tekankan perlu ada pengaturan suhu temperatur dari AC itu. Karena boleh jadi menjelang siang atau pada saat siang hari kita memerlukan suhu yang lebih dingin sehingga lalu temperatur AC harus disesuaikan, tapi ketika malam hari tentu bisa menyebabkan jamaah terlalu dingin. Jadi memang ini perlu ada perubahan penyesuaian dan itu menjadi tugas dari Maktab dan petugas haji kita," terangnya.
Yang ketiga, penambahan kamar mandi dan urinoir. Menteri Agama yang juga amirul hajj Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin berharap, penyelenggaraan haji Indonesia 2019 ini lebih baik dibanding tahun lalu. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah kamar mandi dan toilet untuk jamaah.
Sebagaimana diketahui, selama ini persoalan mandi dan toilet untuk jamaah haji, selalu menjadi keluhan. Saat mandi mereka harus mengantre dan itu membuat kenyamanan menjadi terabaikan. Untuk itulah, Menag meminta tambahan fasilitas kamar mandi dan toilet.
"Problem di Mina itu selalu masalah toilet yang sangat terbatas, kalau di Arafah, Alhamdulillah sudah cukup memadai karena kita melihat toilet-toilet bertingkat di Arafah. Di Muzdalifah juga tadi kita lihat beberapa bertingkat. Tapi di Mina amat sangat terbatas," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta muassasah menambahkannya. "Sudah kita minta supaya ada perbaikan dan tambahan toilet dan kamar mandi kepada pihak Muassasah di setiap maktabnya," kata Lukman.
Menag menyebutkan, pihaknya meminta minimal delapan urinoir (toilet untuk kencing) sebanyak delapan buah di setiap maktabnya. "Kita sudah minta supaya ada tambahan di setiap Maktab. Ada delapan urinoir meskipun hanya diperuntukkan bagi laki-laki tapi setidaknya itu bisa ikut membantu antrean yang selalu panjang ketika kita berada di Mina," terangnya.
Sumber: https://www.ihram.co.id/berita/pvth6x320/3-layanan-tambahan-di-armuzna-pada-musim-haji-tahun-ini