Otoritas setempat mengumumkan dua hari berkabung atas tewasnya para ilmuwan nuklir
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Negara Rusia telah mengadakan upacara peringatan pada Senin (12/8) untuk lima ilmuwan yang tewas dalam ledakan misterius. Ledakan tersebut terjadi pada pekan lalu setelah seorang pejabat di lembaga penelitian mereka menyarankan pengembangan reaktor nuklir kecil.
Dalam sebuah wawancara video yang diterbitkan pada Ahad (11/8) malam waktu Moskow, para pejabat Rusia di institut penelitian nuklir tempat lima ilmuwan bekerja mengatakan kecelakaan itu telah menyebabkan peningkatan dua kali lipat pada tingkat radiasi dalam waktu satu jam.
Salah satu pejabat di institut di kota tertutup Sarov, Vyacheslav Solovyev tidak menguraikan dengan tepat apa yang sedang dikerjakan para pakar nuklir tersebut. Tetapi Solovyev mengatakan institut itu bekerja pada sumber energi bertenaga nuklir.
"Salah satu jalur (penelitian dan pengembangan) adalah penciptaan sumber energi panas atau listrik menggunakan bahan radioaktif, termasuk bahan fisil dan bahan radioisotop," ujar Solovyev, seperti yang dilansir dari Reuters, Senin (12/8).
Perkembangan ini, ia menuturkan, sebenarnya juga terjadi di banyak negara. Amerika Serikat telah menguji reaktor skala kecil pada tahun lalu. Rusia akan terus bekerja ke arah sana.
Kepala pusat nuklir, yang merupakan bagian dari badan nuklir negara bagian Rosatom, Valentin Kostyukov mengatakan kerja keras selama setahun telah dilakukan sebelum pengujian dan komisi negara sedang menyelidiki apa yang salah.
Selanjutnya menurut Kostyukov, ahli nuklir berjuang untuk mengendalikan situasi, tetapi tidak dapat mencegah kecelakaan itu. Ia menyebut lima ilmuwan itu sebagai pahlawan nasional, dan mengatakan badan nuklir negara bagian Rosatom meminta mereka diberikan penghargaan anumerta.
"Orang-orang ini adalah elit dari Pusat Nuklir Federal Rusia dan telah diuji di bawah beberapa kondisi yang paling sulit," kata Kostyukov menambahkan.
Sementara itu kantor berita RIA Rusia melaporkan pada Sabtu (10/8), Rosatom mengungkapkan bahwa uji coba roket dilakukan di landasan laut dan bahan bakar roket terbakar setelah uji coba. Kejadian itu menyebabkan ledakan.
Lima ilmuwan tersebut adalah Alexei Vyushin, Evgeny Koratayev, Vyacheslav Lipshev, Sergei Pichugin dan Vladislav Yanovsky. Pemerintah Kota Sarov mengumumkan dua hari berkabung karena para ahli meninggal saat melakukan tugas penting nasional.
Meskipun Kementerian Pertahanan pada awalnya mengatakan tidak ada perubahan dalam radiasi yang terdeteksi setelah ledakan, para pejabat lokal di kota terdekat Severodvinsk mengatakan radiasi telah melonjak sebentar, tanpa mengatakan seberapa tinggi tingkatnya. Penduduk setempat yang cemas membeli yodium yang digunakan untuk mengurangi efek paparan radiasi.
Moskow memiliki sejarah rahasia atas kecelakan besar, terutama setelah ledakan 1986 di pembangkit listrik negara nuklir Chernobyl di Ukraina. Kejadian itu dianggap sebagai kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah.
Sumber: https://internasional.republika.co.id/berita/pw4x1m383/lima-ilmuwan-nuklir-rusia-tewas-dalam-ledakan-misterius