Idealnya tubuh harus memperoleh vitamin dari asupan makanannya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — JAKARTA-Anda mungkin akan mengonsumsi Vitamin C atau tablet zinc untuk meningkatkan kekebalan tubuh saat flu menyerang. Namun menurut pakar kesehatan multivitamin tidak selalu menjadi pilihan terbaik. Anda justru bisa merusak organ tubuh lain bila mengonsumsi terlalu banyak vitamin.
Ahli gizi dari Departemen Nutrisi dan Dietetika Rumah Sakit Tan Tock Seng Singapura, Yeo Qi Mei, menjelaskan kebutuhan nutrisi idealnya berasal dari makanan yang bervariasi dan seimbang. Namun suplemen tetap dibutuhkan dalam kondisi-kondisi tertentu.
“Multivitamin biasanya mengandung sejumlah kecil vitamin dan elemen gizi, tapi ini biasanya dapat diperoleh dari diet sehat,” ujar Zoe Kong, ahli farmasi utama dengan Departemen Farmasi di National University Hospital Singapura, seperti dilansir dari laman CNA Lifestye.
Ahli gizi dengan Mindful Nutrition, Patsy Soh, menambahkan suplemen diperlukan hanya ketika seseorang memiliki kekurangan medis yang terbukti dari hasil tes darah. “Atau individu yang tidak toleran laktosa dan tidak dapat mengambil produk susu dapat mengambil manfaat dari pil kalsium.”
Selain itu, menurut Kong bisa ada implikasi serius dari mengonsumsi multivitamin. "Mengonsumsi multivitamin bisa berbahaya jika Anda menggunakan obat resep tertentu seperti warfarin pengencer darah karena multivitamin dengan kandungan vitamin K yang tinggi dapat menghalangi efek obat," katanya.
Pasien yang minum obat tertentu seperti isotreinoin dan acitretin, atau yang sedang hamil, juga harus menghindari mengonsumsi multivitamin yang mengandung Vitamin A tanpa berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka.
Begitu juga dengan vitamin C. Vitamin C cenderung masuk dalam kategori penggunaan berlebihan ini. Kebanyakan orang berpikir tidak apa-apa untuk mengonsumsi Vitamin C sebanyak yang mereka inginkan.
“Saya tahu orang yang menggunakan 10.000 mg sehari-hari ketika batas atas yang dapat ditoleransi adalah 2.000 mg sehari,” ujar Ahli Diet Chris Rosenbloom.
Kong mengatakan ada akibat untuk melakukannya. Menurutnya vitamin C dalam jumlah sangat besar kadang-kadang dikaitkan dengan hiperoksaluria, suatu kondisi di mana ada terlalu banyak oksalat dalam urin. “Kelebihan oksalat dapat bergabung dengan kalsium untuk membentuk kristal dan mungkin, batu ginjal. Jika tidak, kebanyakan efek samping yang dilaporkan termasuk diare, mual dan muntah.”
Sumber: https://gayahidup.republika.co.id/berita/pwgp7m328/waspadai-risiko-batu-ginjal-akibat-terlalu-banyak-vitamin