KIBLAT.NET, Jakarta – Sedikitnya 6000 Personel gabungan Polri dan TNI disiagakan untuk mengamankan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di Patung Kuda. Kapolsek Metro Gambir, Kompol Wiraga mengatakan, aparat polisi yang disiagakan gabungan dari Sabhara dan Brimob Nusantara, dan juga BKO dari TNI dan Polsek sekitar Patung Kuda
"Total kurang lebih 6000 dari unsur TNI maupun Polri. Kendaraan Taktis kita siapkan ada water canon, dan Barakuda, itu kita standby di belakang, tidak kita gunakan," ujar Wiraga di Jakarta Pusat, Sabtu (28/09/2019).
Selain itu, titik akhir orasi yang tadinya diinformasikan Panitia berada di depan istana, menurut Wiraga telah dicapai kesepakatan baru dengan kepolisian. Titik aksi dipindahkan ke depan Patung Kuda, longmarch tidak dilanjutkan hingga Istana.
Namun, titik orasi di Patung Kuda pun dibatasi hanya sampai depan Kementerian Pariwisata. Polisi memasang barrier pembatas kawat duri.
"Kita amankan tidak sampai ke istana, dan menutup dengan barrier karena menjaga gedung institusi pemerintah di jalan Merdeka Barat," ujarnya.
Wiraga juga menjelaskan, panitia dan polisi tetap mewaspadai adanya penyusup di antara massa aksi. Ia menyatakan, panitia telah berkoordinasi dengan baik kepada Polisi, sehingga dicapai kesepakatan pemindahan titik aksi.
Di depan barrier kawat berduri pun berjaga para laskar FPI dan di baliknya aparat kepolisian.
Selanjutnya, polisi yang bertugas tidak dilengkapi dengan senjata api, baik dengan peluru karet maupun peluru tajam. Hanya saja, diakui Wiraga, ada anggota-anggota yang disiagakan di belakang barrier yang membawa senjata pelontar gas air mata.
Dalam masa orasi, petugas yang berjaga terlihat santai dan duduk-duduk di depan pintu Monas Selatan. Mereka duduk rapi dengan tameng dan pentungan yang disiagakan di depan mereka. Beberapa polisi juga membaur dengan peserta aksi, bahkan ada juga peserta aksi yang berfoto dengan polisi.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Izhar Zulfikar
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/09/28/6000-polisi-amankan-parade-tauhid-2019/
