Keberadaan trotoar yang tak lazim di Kalimalang masuk proyek tol Becakayu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan pengelola Tol Becakayu mengenai rencana pembongkaran trotoar yang letaknya tak lazim di Jalan Inspeksi Kalimalang. Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pengelola Tol Becakayu menyetujui pembongkaran tersebut.
“Pokoknya harus dibongkar sesuai dengan kaidah-kaidah. Ruas jalan diperlebar, kemudian trotoar adanya di samping sebelah kiri jalan,” kata Hari.
Mengapa trotoar yang dikeluhkan warga itu ada di tengah jalan? Menurut Hari, pengelola Tol Becakayu beralasan akan membuat taman, tetapi taman tidak mungkin dibuat di separuh bagian jalan.
“Kami buat trase jalannya sesuai dengan lajur, kemudian baru dibongkar, lalu baru buat trotoar,” ujarnya.
Hari mengatakan bahwa kesepakatan pembongkaran ini setelah Dinas Bina Marga rapat dengan pihak Kementerian PUPR dan pengelola Tol Becakayu. Hanya saja, ia belum bisa memastikan waktu pembongkaran.
“Mungkin bisa minggu ini, minggu depan. Saya minta secepatnya dibongkar karena itu memang sudah mengganggu pengguna jalan maupun keamanan yang memakai jalur itu,” tuturnya.
Sebelumnya, trotoar di tengah Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, tidak akan dibongkar, tetapi dimodifikasi menjadi taman, kata pejabat Suku Dinas Perhubungan setempat. Taman tersebut, kabarnya memiliki lebarnya satu lajur atau sekitar 2,5 meter dan masih menyisakan satu lajur lambat lainnya.
Keputusan itu diambil karena PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku kontraktor Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) telah memiliki detail engineering design (DED) pembuatan taman yang dipaketkan dengan trotoar. Trotoar tersebut difungsikan sebagai tepian taman untuk menambah estetika kawasan sebagai kompensasi atas proyek yang mereka kerjakan di lokasi untuk mengembalikan pada situasi eksisting.
Namun, pembuatan taman tersebut masih menunggu kesiapan PT KKDM. Bahkan, pembuatannya diklaim tidak akan menjadi simpul kemacetan sebab kapasitas tampung badan jalan masih memungkinkan dilintasi oleh kendaraan.
Trotoar yang kini tersebar di tengah Jalan Inspeksi Kalimalang memiliki dimensi panjang 5 meter sampai dengan 10 meter, mulai dari Pangkalan Jati hingga Raden Inten. Rangkaian trotoarnya terpisah dengan jarak sekitar 5 meter yang tersebar di beberapa titik lokasi.
Trotoar tersebut dibuat sejak 2018 sebagai kompensasi atas pembangunan infrastruktur Tol Becakayu yang membuat sebagian akses jalan rusak akibat lintasan kendaraan bertonase berat.
sumber : Antara
Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/py4mne414/letaknya-tak-lazim-trotoar-kalimalang-segera-dibongkar