VIVA – Tim panjat tebing putra Indonesia berhasil mempersembahkan medali emas dan perak di Asian Games 2018. Dua medali tersebut didapat lewat nomor Men’s Speed Relay yang berlangsung di venue panjat tebing Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Senin 27 Agustus 2018.
Pada nomor tersebut menghadirkan All Indonesian Final, di mana tim Indonesia A bertemu Indonesia B. Tim Indonesia B yang terdiri dari Muhammad Hinayah, Rindi Sufriyanto dan Abu Dzar berhasil keluar sebagai juara.
Mereka menorehkan catatan waktu 18,68 detik, sedangkan Tim Indonesia A yang meraih perak gagal menorehkan waktu karena false star. Terlepas dari hasil apik itu, ada kisah yang cukup mengharukan dari Hinayah, putra daerah asal Palembang.
Sang Ayah, yang bernama Herman rela jauh-jauh dari daerah Sekayu datang langsung menyaksikan anaknya bertanding. Usai pertandingan, Herman tak kuasa menahan tangis hingga lemas, dan membuatnya harus dibopong oleh dua orang.
Lihat Juga
“Sangat terharu dan sekarang lega,” kata sang Ayah dengan suara lirih. Dia juga mengungkapkan, sang anak akan melanjutkan kuliah di manajemen informatika.
Hinayah yang kini berusia 22 tahun itu memang berasal dari keluarga yang kurang berada. Dia mengaku senang dengan kehadiran sang ayah, dan mempersembahkan medali emas untuknya dan juga keluarganya.
“Bapak sehari-hari kuli, kadang serabutan. Saya sangat terima kasih terhadap beliau atas kedatangannya. Dan medali ini hadiah untuk mereka semua,” ujarnya. (ren)