IDLIB (Arrahmah.com) – Sekolah, fasilitas kesehatan dan daerah perumahan telah dilanda kampanye pemboman terburuk di Suriah barat laut yang dikuasai pejuang dalam 15 bulan terakhir, kata koordinator kemanusiaan regional PBB Panos Moumtzis kepada Reuters, Kamis (2/5/2019).
Pasukan Rusia dan rezim Suriah mengintensifkan serangan udara dan penembakan di wilayah barat laut semalam dalam serangan terberat sejak dinyatakan sebagai zona demiliterisasi di bawah kesepakatan Rusia-Turki, ujar sumber.
"Kami memiliki informasi bahwa fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan daerah perumahan dibom oleh helikopter dan pesawat," kata Moumtzis kepada Reuters di Jenewa. "Bom barel adalah yang terburuk yang telah kita lihat setidaknya selama 15 bulan."
Desa-desa dan kota-kota yang ditargetkan di Hama utara dan Idlib selatan jatuh dalam zona penyangga yang disepakati September lalu antara Rusia dan Turki sebagai bagian dari kesepakatan yang mencegah serangan besar-besaran di wilayah itu.
Awal pekan ini Washington memperingatkan kekerasan di zona penyangga "akan mengakibatkan destabilisasi kawasan."
Sejak Selasa (30/4), serangan militer Rusia dan rezim Suriah telah memaksa ribuan warga sipil untuk melarikan diri ke kamp-kamp lebih jauh ke utara di sepanjang perbatasan Turki dan merusak empat fasilitas medis, menurut pejabat pertahanan sipil Idlib dan organisasi bantuan medis AS yang bekerja di daerah itu.
"Fasilitas medis sedang dievakuasi, meninggalkan yang paling rentan tanpa akses ke perawatan medis. Kami berada di tepi bencana kemanusiaan," Khaula Sawah, wakil presiden Serikat Organisasi Perawatan dan Bantuan Medis yang berbasis di AS (UOSSM US) mengatakan dalam sebuah pernyataan, Rabu (1/5).
Helikopter militer rezim Suriah telah menjatuhkan bom barel, yang merupakan drum atau tabung yang diisi dengan bahan peledak dan pecahan peluru yang menyebabkan kehancuran tanpa pandang bulu, menewaskan sedikitnya 15 warga sipil dan melukai puluhan lainnya, ujar tim penyelamat di provinsi Idlib.
Lembaga-lembaga pertahanan sipil yang dikelola oleh oposisi mengatakan ratusan orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas oleh serangan Rusia dan rezim Suriah sejak kesepakatan September yang mencegah serangan yang berpotensi menghancurkan Idlib dan daerah-daerah terdekat yang dikuasai oleh pemberontak dan sekarang dihuni lebih dari 3 juta orang.
Kesepakatan tersebut tidak mampu menghentikan ofensif oleh rezim Asad dan sekutunya di wilayah yang diklaim sebagai zona demiliterisasi. (haninmazaya/arrahmah.com)
Sumber: https://www.arrahmah.com/2019/05/03/pbb-kutuk-serangan-bom-barel-yang-menghancurkan-di-suriah-barat-laut/