TNI mengerahkan alutsistanya untuk melanjutkan upaya pencarian.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Upaya pencarian pesawat Helikopter MI-17 milik Penerbang TNI AD yang dilaporkan hilang kontak pada Jumat (28/6) lalu sempat tertunda, karena faktor cuaca. Pada Ahad (30/6), upaya pencarian dilanjutkan melalui jalur udara dan darat.
Di jalur udara, TNI melanjutkan pencarian dengan mengerahkan tiga unit pesawat. “TNI mengerahkan alutsistanya untuk melanjutkan upaya pencarian,” kata Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cendrawasih Kolonel lnf. Muhammad Aidi saat melalui pesan tertulisnya, Ahad (30/6).
Dua unit pesawat heli jenis Bell 412 yaitu callsign HA-5177 dan HA-5185 akan diterbangkan dari Timika ke Oksibil untuk melaksanakan misi pencarian. Sedangkan pesawat CN235 dengan Callsign A-2307 milik TNI AU akan take off dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani ke Oksibil dengan misi pengangkutan Avtur, Alkap dan pasukan SAR gabungan.
“Selain itu dua unit pesawat milik perusahaan sipil yaitu Heli jenis MD 500 dan pesawat jenis Karvan akan bergabung ke Oksibil dalam rangka membantu proses pencarian,” kata Aidi. Pencarian lewat udara dilanjutkan lantaran pantauan cuaca di wilayah Oksibil pada Ahad dinilai bersahabat.
Sementara itu Tim SAR Darat gabungan yang akan melaksanakan penyisiran lewat jalur darat telah berangkat ke titik pencarian masing-masing sejak pukul 04.30 WIT. Tim ini terdiri dari unsur TNI, Polri, SAR Papua dan relawan masyarakat.
Tim SAR Darat gabungan dibagi dalam tiga wilayah pencarian yaitu Wilayah 1 berada di Oksibil dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Dianto,SH dengan kekuatan satu SSK. Untuk wilayah Oksibil Tim dibagi lagi dalam 3 kelompok terdiri dari Kelompok 1 dipimpin oleh Dansatgas Yonif 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting dengan sasaran Distrik Oskop, kelompok 2 dipimpin oleh Dandim 1702/JWY Letkol Inf Candra Diyanto, SH dengan sasaran Gunung Mol dan Gunung Aplot, sedangkan kelompok 3 dipimpin oleh Mayor Inf Ardiyansah dengan sasaran ke Kampung Alut Bakon.
Wilayah pencarian ke 2 berada di daerah Airu dipimpin oleh Kasi Ops Korem 172 dengan kekuatan Pasukan 30 orang, sedangkan Wilayah pencarian ke 3 berada di daerah Lereh dipimpin Oleh Dandim 1701/JYP dengan kekuatan Pasukan 20 orang.
“Upaya pencarian hari ini akan berpedoman kepada pengumpulan dan analisa informasi dan keterangan dari berbagai sumber, antara lain keterngan dari masyarakat digabungkan dengan data tekhnologi Inteligen Dan Analisis Geopasial (GEOINT),” kata Aodo menejalskan.
Masyarakat menyampaikan, pada Jumat, sekitar pukul 13.00 WIT warga Kampung alutbakon Distrik Oksop, Pegunungan Bintang mendengar suara Heli cukup keras melintas di atas Distrik Oksob dan melewati sela-sela gunung menuju Distrik Bime dan Okbab. Namun masyarakat tidak melihat heli tersebut karena tertutup kabut tebal.
“Sedangkan teknologi GEOINT menganalisis kemungkinan kedudukan heli berdasarkan anomali suhu panas sehingga dapat ditentukan beberapa titik koordinat yang dapat disesuaikan dengan keterangan masyarakat,” kata Aidi menjelaskan.
Heli tersebut ditumpangi 12 orang yang terdiri dari 7 kru dan 5 anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725/WRG Identitas tujuh kru helikopter yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Ahwar (copilot), Kapten CPN Bambang, Serka Suriatna, Pratu Asharul, Praka Dwi Pur, dan Serda Dita Ilham. Sedangkan lima anggota Pamta Yonif 725/WRG yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/ptwna4423/cuaca-membaik-upaya-pencarian-heli-mi17-dilanjutkan