loading…
Beberapa hari lalu, Huawei mengumumkan di konferensi MWC Shanghai bahwa mereka telah memperoleh 50 kontrak 5G komersial di seluruh dunia. Lebih dari setengahnya, yakni 28 kontrak, ternyata berasal dari Eropa. “Jika Eropa tidak dapat menggunakan produk Huawei, proses komersial 5G Eropa akan tertunda selama lebih dari 2 tahun,” kata Hu Houkun, Wakil Ketua Huawei seperti dilansir laman Giz China.
Ditanya apakah pasokan Huawei 5G akan terkena sanksi AS? Hu Houkun menegaskan, Huawei telah menemukan alternatif untuk perangkat yang terpengaruh dan saat ini sedang mencari pemasok alternatif. Sekarang solusi teknologi 5G Huawei benar-benar kebal terhadap sanksi AS, dan kontrak yang ditandatangani dijamin pasokannya kepada pelanggan.
Baca Juga:
Selain larangan Amerika Serikat terhadap Huawei, Presiden Donald Trump juga telah menekan sekutu Eropa untuk melarang solusi 5G Huawei. Dan raksasa manufaktur China itu yakin tekanan itu tidak akan memengaruhi proses bisnis Huawei di Eropa.
Hu Houkun mengatakan, Huawei saat ini memiliki 28 pelanggan Eropa dari 50 kontrak komersial. Di era 4G, perusahaan memainkan peran pemasok utama di pasar Eropa. Di era 5G, pelanggan Eropa penuh percaya diri pada nilai yang dapat diberikan Huawei.
Lebih lanjut dikatakan, Huawei akan meningkatkan investasinya di 5G dan telah menginvestasikan total USD40 miliar. “Di masa depan, kami akan terus berinvestasi dalam skala, mengoptimalkan produk, dan mempertahankan posisi kami di industri. Kami juga akan berinvestasi untuk mempromosikan pengembangan ekologi industri dan membantu produsen chip terminal untuk terhubung ke jaringan,” tuturnya.
(mim)
Sumber: https://autotekno.sindonews.com/read/1415087/207/huawei-tantang-operator-eropa-untuk-batalkan-kontrak-5g-1561563042