loading…
Sebelumnya, misi PBB di Afghanistan merilis laporan yang menyatakan koalisi Amerika Serikat (AS) lebih banyak membunuh warga sipil daripada kelompok teroris. Laporan tersebut tampaknya merujuk pada warga sipil yang tewas selama operasi militer Afghanistan dan AS terhadap gerilyawan, seperti serangan udara dan serangan malam hari di tempat persembunyian militan. Untuk diketahui, kelompok pemberontak Taliban kerap bersembunyi di antara warga sipil. (Baca juga: PBB: Koalisi AS Lebih Banyak Bunuh Warga Sipil daripada Teroris)
“Pasukan kami di darat terus menghormati standar operasional tertinggi,” kata Daniele Riggio, petugas pers di markas NATO di Brussels.
Baca Juga:
“Kami menyelidiki secara menyeluruh setiap dugaan korban sipil, dan kami melatih pasukan keamanan Afghanistan untuk memastikan bahwa mereka sangat berhati-hati agar tidak membahayakan warga sipil,” imbuhnya seperti dikutip dari CBS News, Rabu (31/7/2019).
Taliban telah menolak seruan untuk gencatan senjata karena mereka tengah mengadakan pembicaraan dengan AS yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama 18 tahun. Sementara itu, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS telah meluncurkan serangan yang menargetkan pasukan keamanan dan juga kaum minoritas Syiah.
“Para pihak yang terlibat konflik dapat memberikan penjelasan yang berbeda untuk tren terbaru, masing-masing dirancang untuk membenarkan taktik militer mereka sendiri,” kata Richard Bennett, Kepala hak asasi manusia dari Misi Bantuan PBB di Afghanistan, yang merilis laporan itu.
Ia mengatakan situasi bagi rakyat biasa Afghanistan akan ditingkatkan. “Tidak hanya dengan mematuhi hukum humaniter internasional tetapi juga dengan mengurangi intensitas pertempuran,” serunya.
Menurut laporan itu 403 warga sipil tewas oleh pasukan Afghanistan dalam enam bulan pertama tahun ini dan 314 lainnya oleh pasukan internasional, total 717. Angka itu berbanding dengan 531 yang dicatat oleh Taliban, kelompok afiliasi ISIS dan militan lainnya selama periode yang sama.
Dikatakan 300 dari mereka yang terbunuh oleh militan menjadi sasaran langsung. Taliban telah melakukan serangan hampir setiap hari, terutama menargetkan pasukan keamanan
Laporan itu juga mengatakan kematian dan cedera warga sipil turun seperempat dari Januari hingga Juni 2019 dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu, ketika korban berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Korban sipil yang disebabkan oleh kelompok pemberontak turun 43%.
(ian)
Sumber: https://international.sindonews.com/read/1425371/41/nato-tidak-puas-dengan-laporan-pbb-soal-afghanistan-1564508313