IHRAM.CO.ID, MAKKAH — Amirul Hajj 2019 Lukman Hakim Saifuddin tiba di Jeddah sekitar pukul 17.00 waktu Arab Saudi, atau sekitar pukul 21.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Amirul Hajj tiba bersama delegasi sebanyak 12 orang, terdiri atas dua wakil Amirul Hajj, yakni A. Bunyamin Ruhiyat (PB NU); dan M. Busyro Muqaddas (Muhammadiyah), dan seorang sekretaris (M. Muchlis Hanafi).
Baca Juga:
Selain itu, Amirul Hajj juga akan didampingi delapan anggota yang merupakan perwakilan ormas seperti Hamid Balfas (Al Irsyad Al Islamiyah), Yusnar Yusuf Rangkuti (Al Washliyah), Imam Addaruqutni (DMI), Hamzah Harun Al Rasyid (UIN Alauddin Makassar), Rofiqul Umam Noeril Huda (MUI), Umar Al Haddad (Rabithah al Alawiyah), Ali Machfudon Abdillah (Jatman), dan Pattiselano Roberth Johan (Kemenkes), dan dua dua staf kesekretariatan, yakni Ahmad Zayadi (Kemenag), dan Khoirul Huda Basyir (Kemenag).
Kedatangan delegasi Amirul Hajj ini disambut oleh Dubes RI untuk Indonesia Agus Maftuh Abegebriel, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat, dan beberapa petugas haji Daker Makkah, dan juga beberapa pejabat dari Pemerintah Arab Saudi.
Saat tiba, Amirul Hajj bersilaturahim dengan pejabat setempat. Kemudian melanjutkan perjalanan untuk memantau kondisi kesiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019, seperti kesiapan transportasi untuk jamaah haji, serta proses fast track.
"Alhamdulillah, kami rombongan Amirul Hajj baru saja tiba dan kemudian melanjutkan untuk memantau kesiapan proses penerimaan jamaah, dengan didampingi Kadaker Bandara (Arsyad Hidayat). Saya saksikan, sangat lancar ketika jamaah keluar dari pesawat sampai di bus untuk menuju hotel di Makkah. Prosesnya (untuk satu kloter) hanya sekitar satu jam," kata Lukman yang juga Menteri Agama (Menag) kepada tim Medica Center Haji (MCH), di Jeddah, Selasa (30/7).
Amirul hajj menambahkan, proses yang ada berlangsung sangat cepat. Mulai dari keimigrasian, rekam biometric sidik jari, yang sudah dilakukan di Tanah Air, sehingga tidak memakan waktu yang lama.
"Saya sangat bersyukur (atas hal ini). Berbeda dengan tahun lalu, tahun 2019 ini hampir tidak ada masalah terkait pakaian ihram," ujarnya.
Berita Terkait
Lukman berharap hal ini perlu gencar disosialisasikan secara maksimal di Tanah Air. Ia menyebutkan, pada gelombang dua jamaah haji yang mendarat di Jeddah harus menggunakan pakaian ihram dari Tanah Air, supaya semuanya berjalan lancar. "Tadi saya cek seluruhnya, Alhamdulillah semuanya sudah pakai (ihram)," terangnya.
Amirul Hajj menambahkan, kelancaran transportasi dan lainnya juga lebih baik. "Semoga bisa dipertahankan sampai tanggal lima, yakni batas akhir jamaah haji Indonesia tiba di Jeddah," ujarnya.
Sumber: https://www.ihram.co.id/berita/pvgul5423/tiba-di-jeddah-amirul-hajj-langsung-pantau-kesiapan-petugas